“Kenalan saya di Beijing
mewartakan sebuah berita penting (dikirim lewat email) untuk masyarakat
Indonesia khususnya, dan dunia internasional pada umumnya”. Berikut isi berita tersebut:
Pentagon membayangkan
jika AS terpaksa harus menyerang Indonesia berapa kerugian yang harus
dipikul pihak AS, dan berapa keuntungan pihak Indonesia dari kehadiran
tentara AS di sana.
Pertimbangan AS tidak menyerang Indonesia:
( 1 ) Begitu memasuki
perairan dataran indonesia, mereka akan di hadang pihak bea cukai karena
membawa masuk senjata api dan senjata tajam serta peralatan perang
tanpa surat izin dari pemerintah RI. Ini berarti mereka harus
menyediakan “Uang Damai”, coba hitung berapa besarnya jika bawaanya
sedemikian banyak.
( 2 ) Kemudian mereka mendirikan Base
camp militer, bisa di tebak di sekitar basecamp pasti akan dikelilingi
oleh penjual Bakso, Tukang Es kelapa, lapak VCD bajakan, sampai obral
Cel-Dam Rp. 10000 3 Pcs. Belum lagi para pengusaha komedi puter bakal
ikut mangkal di sekitar base camp juga.
( 3 ) Camp akan di
kenakan retribusi parkir oleh petugas dari dinas perpakiran daerah. Jika
dua jam pertama perkendaraan dikenakan Rp.10.000,- (maklum tarif orang
bule), berapa yang harus di bayar AS kalau kendaraan & tank harus
parkir selama sebulan??
( 4 ) Sepanjang jalan ke lokasi base camp
pasukan AS harus menghadapi para Mr.Cepek yang berlagak memperbaiki
jalan sambil memungut biaya bagi kendaraan yang melewati jalan tersebut.
Dan jika kendaran tempur dan tank harus membelok atau melewati
pertigaan mereka harus menyiapkan recehan untuk para Mr. Cepe.
( 5 ) Suatu kerepotan besar bagi
rombongan pasukan jika harus berkonvoi, karena konvoi yang berjalan
lambat pasti akan di hampiri para pengamen, pengemis dan anak-anak
jalanan, ini berarti harus mengeluarkan recehan lagi.
( 6 ) Belum lagi jika di jalan bertemu
polisi yang sedang bokek, udah pasti kena semprit kerena konvoi tanpa
izin. Bayangkan berapa uang damai yang harus dikeluarkan.
( 7 ) Di base camp militer , tentara AS
sudah pasti nggak bisa tidur, karena nyamuknya masya Allah, gede-gede
kayak vampire. Malam hari di hutan yang sepi mereka akan di kunjungi
para wanita yang tertawa dan menangis. Harusnya mereka senang karena
bisa berkencan dengan wanita ini tapi kesenangan tersebut akan sirna
begitu melihat para wanita ini punya bolong besar di punggungnya.
( 8 ) Pagi harinya mereka tidak bisa
mandi karena di sungai banyak di lalui “Rudal Kuning” yang di tembakkan
penduduk setempat dari “Flying helicopter” alias wc terapung di atas
sungai.
( 9 ) Pasukan AS juga
tidak bisa jauh jauh dari pelaratan perangnya, karena di sekitar base
camp sudah mengintai pedagang besi loakan yang siap mempereteli
peralatan perang canggih yang mereka bawa. Meleng sedikit saja tank
canggih mereka bakal siap dikiloin. Belum lagi para curanmor yang siap
beraksi dengan kunci T-nya siap merebut jip-jip perang mereka yang kalau
di dempul dan cat ulang bisa di jual mahal ke anak-anak orang kaya yang
pengen gaya-gayaan.
( 10 ) Dan yang lebih menyedihkan lagi
badan pasukan AS akan jamuran karena tidak bisa berganti pakaian. Kalau
berani nekat menjemur pakaiannya dan meleng sedikit saja, besok pakaian
mereka sudah mejeng di pasar jatinegara di lapak-lapak pakaian bekas.
( 11 ) Peralatan telekomunikasi mereka
juga harus di jaga ketat, karena para bandit kapak merah sudah mengincar
palatan canggih itu.
( 12 ) Dan mereka juga
harus membayar sewa tanah yang digunakan untuk base camp kepada haji
Husin, haji mamat, dan engkong jai’ para pemilik tanah. Disamping itu
mereka juga harus minta izin kepada RT/ RW dan kelurahan setempat,
berapa meja yang harus di lalui dan berapa banyak dana yang harus
disiapkan untuk meng-Amplopi pejabat-pejabat ini??
( 13 ) Para komandan di
pasukan AS ini juga akan kena tugas tambahan mengawasi para prajuritnya
yang banyak menyelinap keluar base camp buat nonton dangdut di RW 06,
katanya ada Inul di sana .
( 14 ) Membayangkan ini semua akhinya Rumsfield memutuskan: TIDAK JADI MENYERANG INDONESIA!!!
SUMBER : Radio Republik Indonesia 1 & TVRI program 2