Percakapan
Syeikh Dr. Muhammad Hasan dengan Seorang Pemuda yang Keras dalam Berislam.
Syeh Hasan, berkata:
Syeh Hasan, berkata:
Saya berdiskusi dengan seorang pemuda yang keras
(dalam ber-Islam):
Maka saya bertanya, “Apakah meledakkan hotel dan klub malam di suatu negara muslim itu, halal atau haram?”.
Dan dia menjawab, “Tentu saja halal, dan membunuh mereka pun diperbolehkan.”.
Maka saya bertanya, “Apakah meledakkan hotel dan klub malam di suatu negara muslim itu, halal atau haram?”.
Dan dia menjawab, “Tentu saja halal, dan membunuh mereka pun diperbolehkan.”.
Aku
bertanya lagi, “Kalau kamu membunuh mereka yang bermaksiat, lalu ke mana mereka
akan kembali?”.
Dia menjawab, “Sudah pasti ke neraka.”.
Lalu saya bertanya lagi, “Sedangkan ke mana tujuan syetan menggoda manusia?”.
Dia menjawab, “Pasti ke neraka juga.”.
Maka aku berkata padanya, “Berarti kalian bersekutu dengan syetan dalam satu tujuan yaitu menjerumuskan manusia ke dalam neraka!”.
Dan aku berikan dia satu hadits Rasulullah SAW ketika ada jenazah orang Yahudi yang lewat di hadapannya kemudian Beliau menangis, maka para sahabat bertanya: “Apa yang membuatmu menangis ya Rasulallah?” Beliau menjawab: “Aku telah membiarkan satu orang masuk neraka…”.
Maka aku berkata lagi pada pemuda itu, “Perhatikan perbedaan pola pikir kalian dengan Rasulullah SAW yang berusaha untuk memberikan hidayah kepada manusia dan menyelamatkannya dari siksa Api neraka? Kalian di satu lembah, sedangkan Rasulullah SAW dan Islam di lembah yang lain.
Dia menjawab, “Sudah pasti ke neraka.”.
Lalu saya bertanya lagi, “Sedangkan ke mana tujuan syetan menggoda manusia?”.
Dia menjawab, “Pasti ke neraka juga.”.
Maka aku berkata padanya, “Berarti kalian bersekutu dengan syetan dalam satu tujuan yaitu menjerumuskan manusia ke dalam neraka!”.
Dan aku berikan dia satu hadits Rasulullah SAW ketika ada jenazah orang Yahudi yang lewat di hadapannya kemudian Beliau menangis, maka para sahabat bertanya: “Apa yang membuatmu menangis ya Rasulallah?” Beliau menjawab: “Aku telah membiarkan satu orang masuk neraka…”.
Maka aku berkata lagi pada pemuda itu, “Perhatikan perbedaan pola pikir kalian dengan Rasulullah SAW yang berusaha untuk memberikan hidayah kepada manusia dan menyelamatkannya dari siksa Api neraka? Kalian di satu lembah, sedangkan Rasulullah SAW dan Islam di lembah yang lain.