Agus Nuryatno, KI dan Aku
(sekubit album eksperiental mahasiswa
tentang dosen hebat dan jurusan istimewa)
Benak pikir ini tiba-tiba berdesir,, ada apa dengan
desember? Kenapa banyak orang yang berjiwa besar meninggal dunia di bulan ini??
Lantas dengan lirih hati kecil ini usul bicara,, desember adalah bulan
kemerdekaan bagi setiap jiwa yang hidup
dalam dorongan perubahan berlandaskan spirit moderat dan perikemanusiaan.
(jogja, 19 Desember 2014)
***
Aku sempat menulis sebuah
refleksi tutup tahun tahun lalu.. aku membikin tulisan sekedar menumpahkan riak-riak
kegelisahan di belik batin,, kalau tidak begitu,, aku takut riak-riak itu akan segera
basi,, membusuk dan membuat kejernihan arah prasangkaku menjadi terkotori..
Di
permenungan sunyi itu,, aku selintas membuka gerbang sensi futuris di lubuk hati
(perasaan),, dan sebagian kalimat penutup refleksi itu ku tulis dengan
hati-hati,, begini tulisku: ”di tahun depan,, akan banyak kehilangan orang yang
berarti dalam hidup”,, di penghujung bulan yang sama tahun 2014 ini,, coretan
sunyi itu menemui jawabannya..
Ya,, M. AgusNuryatno yang menjawabnya,, serius meninggal dunia,, meninggalkan bekas
semangat di belantara jiwa-jiwa,, kematiannya di usia tak terduga,, membuat
semua orang nyaris tak percaya,, dari nagoya university, Jepang,, info
kematiannya tersebar,, bahwa bpk. guru kami M.
Agus Nuryatno Ph.D telah meninggal dunia,, tumpahlah air mata keluarga dan
kolega,, aku sedikit berkaca-kaca,, hari selasa 16 desember 2014 di nagoya,, dia
meninggal sebagai tenaga kerja indonesia,, dan kematian mana yang lebih indah
daripada manusia gugur saat bekerja..
Ada deretan
kenangan kebaikan yang ia wariskan,, dan,, ahli waris ideologisnya akan progres meneruskan harapan
mulianya itu,, bagiku,, ini sebagian tanda nyata untuk seorang,, yang pantas disemat husnul
khotimah di ahir riwayatnya,, Agus Nuryatno,,
semoga..
memori
Awal kenal,,
saat acara workshop tentang HAM,, di sebuah pondok santri Mahasiswa 2008 silam aku pertama
tahu agus nuryatno itu dia,, setahun kemudian,, karena perantara sebuah buku,, dengannya
kembali jiwaku bertemu,, pada acara ritual protokoler kampus,, sospem maba
2009 silam,, ceritanya,, Agus Nuryatno pembicara,, bertanya dia,, tentang siapa
di ruang ini yang membawa buku bacaan,, sendiri aku beranikan diri angkat
tangan.. Agus Nuryatno bergembira nian dengan si pemegang buku,, dari sini sampai kini pun
aku ikut terinfeksi habitus itu,, aku menjadi sangat mudah bekenalan,, akrab,, dengan
jenis kelamin apa saja,, tua atau muda,, ketika aku lihat ada buku dipegangnya..
Setiba masa paska
UAS semester perdana,, ngawur saja,, aku input data KRS di semester paket heksa,,
coba-coba,, memasuki kelas ideologi politik,, Agus Nuryatno pengampunya,, kala pertemuan
terahir,, di hadapan kelas dominan isi angkatan 2007,, dia memintaku bercerita,,
tentang proses kreatif menjadi kolumnis media massa,, dengan sandal jepit dan
rambut berkuncir di belakang,, aku maju berdikari di depan,, dan ternyata luar
biasa,, selesainya disambut kemeriahan tepuk tangan,, pikirku aku bisa
menginspirasi juga..
Belakangan dan
seterusnya,, di ahir pertemuan tiap kelas lain yang dia isi,, kisah dariku itu
disampaikannya kembali,, pada adik2 kelas,, juga di paskasarjana,, dia bawakan sebagai
bentuk materi motivasi hebatnya kemauan diri,, begitu kudengar tutur akuan
adik2 mahasiswa.. pun hadiah buku,, karena tugas paper paling bagus bermutu,, agus
nuryatno memberikannya padaku,, selesai ku baca,, ku berikan pada kawan biar pula
dibaca beruntut..buku darinya terus mengalir,, semoga seperti amal dan keikhlasannya..
Selintas membuka
lipatan ingatan waktu belajar di kelas bersama,, sebagai mahasiswa aku merasa,,
dia banar-benar membuka bendungan inspirasi,, yang mungkin telah ditampungnya
dari McGill University,, lantas di kelas ini,, diguyurkan bah inspirasi itu
kepada mahasiswa,, hingga mereka menjadi fresh berpikirnya,, basah dan segar oleh gairah
motivasi intelektual untuk bisa menembus cakrawala,, dia mendidik,, menyentuh alat
pikir (pikiran dan hati) mahasiswa,, lalu memutar-mutarnya hingga dapat hidup, bergerak dan
produktif,, agus nuryatno terus bersemangat di kelas,, Beliau bukan dosen datang
duduk,, tatap muka,, selesai dan pergi tanpa berkas makna..
Di kelasnya
materi serius selalu dapet selingan canda,, jauh dari suasana sepi atau ngeri,,
apalagi menakuti,, kelas adalah milik bersama,, setiap mahasiswa dipastikan
harus kebagian giliran bicara,, berpendapat boleh apapun warnanya,, tidak ada
pendapat yang salah,, Agus Nuryatno sambil duduknya di meja,, selalu memastikan
tidak ada mahasiswa,, yang melamun atau menunduk terkantuk,, agus nuryatno memahami
betul psikologi orang yang berbeda,, membangunkan jiwa,, dia bisa membuat semua
mahasiswa bermimpi meski tanpa membuat mereka tidur..
Mahasiswa telat
jam atau titip absen,, bagi Agus Nuryatno itu urusan remeh,, mahasiswanya
berangkat kuliah atas kesadaran,, bukan karena terpaksa atau takut ancaman
kuota pesen absensi,.. biasanya,, dengan alasan baca buku semalaman,, atau sebab
kerja hingga telat masuk,, menjadi alasan favoritku ketika telat kelas,, rasa
senangnya meluap-luap ketika tahu ada mahasiswanya yang berbiaya kuliah
sendiri,, asosiasi mulai belajar madiri,, pak agus berusaha terus untuk menggunting
mental benalu,, agar tidak tumbuh menjerat jiwa kemandirian dalam diri mahasiswanya,,
hematku,, kulaih di jurusan KI intinya memang begitu,, juga diam-diam aku mengerti dari M. Agus Nuryatno, Ph.D, kalau sikap disiplin aturan merugikan dalam banyak hal.. terutama
bagi pemental leader..
Sejak
mahasiswa,, aku mencoba mandiri dengan jalan menulis dan belajar bisnis,, saat agus nuryatno menjumpai
tulisan artikelku terbit di harian Sindo,, dia langsung beli,, dipamerkannya di
hadapan kelas,, dia bilang penuh senang,, ini karya teman anda,, fuad hasan
anak KI,, bukan yang lain!!,, dia sendiri menempelnya di mading utama jurusan,,
menstabilo hijau cetakan namaku dan identitas jurusan yang tertera,, sampai
lama tidak ada yang berani melepasnya,, dan,, setahun terahir,, aku lihat
pajangan karya artikelnya sendiri di kompas,, mejeng di mading pascasarjana..
Agus
Nuryatno tanpa tanggung-tanggung,, menyuguhkan informasi edukatif serta semua
peluang intelektual bagi mahasiswanya,, untuk maju dan berdarah-darah,,
menggapai ribuan kesempatan studi lanjut yang sudah tersedia,, jika kebetulan
berpapasan,, pastilah peluang beasiswa yang dibicarakan,, M. Agus Nuryatno, Ph.D selalu
mendorong-dorong aku untuk berusaha sampai ke manca negara,, dan selalu
digadangnya,, nampaknya kebanggaan terbesarnya adalah ketika mahasiswa KI,,
berhasil mendapat beasiswa ke luar negeri..
Di sisi jabatan
institusional,, dia adalah tipe pemimpin,, sedikit manager,, Agus Nuryatno berdikari
dan loyal sebagai pemikir kritis,, dia duduk berani menumpuk kaki di atas aturan-aturan
kaku kampus,, dia terdepan mengawal kontruksi gagasan mahasiswa pergerakan yang
dipandang inkontekstual,, jurusan kependidikan islam di tarbiyah yang
dikembangkannya,, membawa misi gagasan pendidikan islam ke arah kritis dengan wawasan
universal,, inklusif dan multikultural.. agus nuryatno tidak sungkan mengangkat
isu-isu tabu agama,, gender dan deradikalisasi,, membongkar kejumudan dalam
pendidikan islam,, meski kependidikan islam s1 nampaknya masih dangkal,, tapi ini
cukup berani..
Di batas halaman
blog ini,, kusampaikan kabar obituari,, aku ingin sekali mengalirkan lagi kepada setiap anak mahasiswa,,
yang mengenal dan menikmati kesegaran citra agus nuryatno sebgai mata air
inspirasi,, bahwa kebanggaan terbesar bagi Agus Nuryatno,, adalah ketika mahasiswa dapat beasiswa meneruskan jenjang di perguruan tinggi
luar negeri,, dia ingin keras mahasiswanya menapaki tilas,, atas jejak prestasinya
dalam pejalanan intelektual internasional,, selalu ada jalan bagi yang
berusaha,, agus nuryatno telah memberi kunci,, untuk bagaimana berbagi,, dan mewujudkan
sebuah harapan yang paling tinggi..
aku kira,, sepeninggal
agus nuryatno di ahir tahun ini,, bukan kehilangan lagi yang patut diratapi,,
namun agar secepatnya aku kembali temukan,, dari jiwamu yang terus hidup dan
mengilhami,, secara khusus untuk selalu menipiskan jarak (bahkan sampai
menyatukan emosi) dalam relasi pembelajaran yang selalu diselimuti
kekerabatan,, manusia diciptakan dari hal
yang sama,, berdasar itu,, dia selalu mendorong teamwork kerjasama untuk
sukses bersama,, sekalipun tidak bisa M. Agus Nuryatno, Ph.D pasti mengajarkan sampai bisa..
“mudahkanlah
jalan saudaramu,, maka jalanmu pasti akan menjadi mudah” dan “perpisahan
hanyalah pada jasad,, sedangkan jiwa akan tetap bersatu” begitu pesan dan kesannya
yang melekat pada kedirianku.. terima kasih atas segalanya,, semoga yang Azza
wa Jalla selalu memberikan rizki dan rahmatnya...
#studen