by alkanjawi
Suka dengan seorang perempuan yang tengah
aku alami sekarang ini, membuat ingatanku seringkali secara tiba-tiba dihadiri untaian nama dan bayangan wajahnya. Ia seolah menjumpaiku tak kenal kapan dan dimana. Tapi
rasanya memang begitu indah, mesaranya, manisnya, damainya. Bayangan yang mempengaruhi
kejiwaanku itu, kadang lebih sering membuatku tidak kuasa untuk menghindar
darinya. Aku menjadi semakin rindu. Semakin kudiamkan, semakin banyak
percikan-percikan cinta dari dasar hatiku. Kadang bibirku menjadi tersenyum
sendiri, kadang hatiku tiba-tiba bahagia sendiri teringat akan bayangan itu.
“Aku berpikir maka Dia yang kupikirkan.” Dari
pada hanya menikmati kehadiran bayangannya dalam lamunan, tanpa menimbang bekas
yang mengarah pada meningkatnya kualitas diriku, aku memutuskan bagi diriku
sendiri: sebuah konsekuensi untuk memperpanjang ingatan tentang bayangannya
kepada bayangan yang menjadikan ia ada, yaitu bayangan Tuhan.
Untuk ini, aku tak perlu meminta maaf pada
diriku sendiri yang cuek dan tak acuh atas kehadiranmu dalam bayang pikiranku.
Tapi sungguh aku bersyukur atas kesadaran diriku yang membawamu pada keagungan
Tuhan. Bila tanpa sengaja bayanganmu memintas di langit pikiranku, aku lantas
mengajak suara hatiku untuk menyebut nama Tuhan, Ya Rahman, Ya Rahim. Jagalah
seorang yang sedang aku pikirkan. Indahkanlah aku dengan asma’ul husma-Mu.
Yk, 19 January 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar