RINDU
BOLEHLAH saya memberitahu ke Anda kenapa manusia bisa merasa merindu. Rindu dalam artian paling awam yaitu
keadaan dimana seorang sedang sendirian dan ingin
dekat-dekat dengan sesuatu yang disukainya. Kalau sudah dekat dan bersama maka jadilah namanya syahdu; sebuah keadaan yang 180 derajat berlawanan
dengan rindu. Jika rindu itu rasanya gelisah, bergejolak, sepi, bahkan sedih,
maka syahdu adalah tenang, damai, ceria, dan menyenangkan.
Dari mana asalnya rindu? Rindu berasal dari kenangan yang indah di masa
lalu. Kenangan sendiri terbentuk dari pengalaman di kala Anda bersama sesuatu
itu, ketika saling memahami, dan saat dimana Anda sedang melakukan apa yang
Anda sukai dengan tulus. Pengalaman manusia pada umumnya menanggap rindu
sebagai suatu rasa yang harus dihilangkan atau minimal ditutup-tutupi. Sebab cenderung
manusia menilai dirinya tidak cocok dihinggapi rasa rindu itu, ia merasa lebih
layak kalau bahagia dan syahdu.
Saya ingin ajukan perspektif baru; hakikat adanya rindu sebagai bagian
dari rahmat Tuhan adalah untuk mengingatkan Anda akan pentingnya mengetahui
arti kesendirian. Demi menjunjung tinggi hukum alam semesta, bahwa haruslah
seimbang manusia itu berada dalam keadaan sendirian dan bersama-sama. Tidak
mungkin Anda akan menjadi manusia hebat kalau tidak mampu meresapi makna
kesendirian, serta mustahil pula Anda bisa hidup kalau terus-menerus dalam kesendirian.
Maka logikanya, rindu ada karena mengisi keadilan rasa yang Anda alami saat
bersama-sama dan sebaliknya, jika Anda sehat, pasti dalam kebersamaan dengan
objek kesukaan Anda, anda tidak lupa rindu pada kesendirian sebagai individu
yang ingin sendirian.
Ketika manusia merindukan sesuatu objek apapun sebenarnya ia merindukan
dirinya sendiri. Maksud saya, ketika Anda merasa sedang rindu, tidak lain
karena pikiran Anda memancing perasaan untuk kembali membuka-buka file masa
lalu dan berusaha menghadirkannya kembali. Nah, sesungguhnya hal ini merupakan
persitiwa alamiah dan tanda bekerjanya sistem pembelaan diri guna menghalau akan
ancaman kesedihan. Maka sangat keliru kalau Anda merasa rindu malah menjadi
pilu, justru sebaliknya munculnya rasa rindu itu untuk menjadikan Anda tumbuh
sebagai manusia yang kuat dan tajam perasaan batinnya.
Sengaja di sini saya cuma menuangkan yang ideal saja tentang rindu.
Realitas rindu itu sama dengan phi. Ia berkali-kali lipatnya jumlah angka manusia
dan amsalnya bisa saja tak terhingga. Anda misalnya, bukankah selama ini Anda
tidak pernah menghitung berapa kali merasakan rindu. Saya kira jawabannya,
memang kerinduan Anda begitu banyaknya sehingga tak bisa dihitung lagi. Jadi,
hemat saya Anda tidak perlu membuang-buang waktu lagi memikirkan kenapa bisa
rindu. Mengapa rindu sering membawa kesedihan. Atau cara menghilangkan rindu
itu bagaimana. Bilamana Anda sedang merindukan sesuatu lebih baik Anda memanggil
antusiasme diri untuk menyambut hangat rasa rindu itu. Anda akan mengerti syahdunya
sejenak dalam kesendirian.
#student
Tidak ada komentar:
Posting Komentar