Setelah berpikir dan merenung
tentang jalan sebuah keputusan yang akan diambilnya dalam urusan cinta, namun tak jua mendapati solusi yg srek, Alkan
tidur lebih awal dari pada malam biasanya. Ia berdoa penuh hadap agar dapat
gambaran ilham jawaban dari Tuhan melalui mimpi. Inilah narasi mimpi itu:
***
Di sebuah suaru yang berada di
pinggir sungai tepian desa, waktu senja telah tiba dan azhan maghrib
berkumandang. Alkan sangat kenal dengan surau itu, tak lain adalah tempat
dimana waktu kecil dia belajar mengaji ilmu agama. Di dalam surau, suasana
masih sepi, kelihatannya hampir tidak ada orang selain dirinya. Bahkan kiai pun
tidak ada di dalam surau, padahal sholat jamaah sudah tepat waktunya.
Merasa ada orang yang baru datang
di dalam surau, maka Alkan langsung berdiri untuk shalat mengajak jamaah orang
tersebut. Alkan ingin sekali menjadi imam, dan jadilah meraka sholat berjamaah.
Di kala niat takbiratul ikram, alkan melafalkan kalimat “imanan lillahi taala.”
Setelah takbir itu ia baru sadar,
ternyata Alkan yang posisi berdirinya di tengah ruangan surau itu, ada beberapa
orang lain yang dalam satu jamaah posisinya secara garis shaf berada di depan
Alkan. Bahkan seorang yang sedang sama-sama sholat itu, posisinya hampir
mendekati bilik tempat imam.
Setiap orang (sekitar 10) itu telah
berdiri meghadap kiblat sebagai satu-satunya arah sholat. Alkan berdiri di dekat
pintu sisi samping surau, dia berdiri paling kiri di antara orang-orang yang
berdiri.
Dalam dirinya, Alkan jadi merasa
ragu terhadap posisi ia berdiri. Akankah boleh, kalau dalam berjamaah imam
sholat posisinya tidak di paling depan. Apakah sah atau tidak sholatnya itu.
Kalau awal-awal dia yakin telah menjadi imam sholat, tapi rupanya, ternyata ada
orang lain yang secara posisi berada di depannya, keyakinannya itu berubah
menjadi keraguan antara sah atau tidak sah. Dia sangat bergejolak, namun tetap
saja ia sekuat hati meyakinkan diri mengalahkan keraguan dan meneruskan
sholatnya.
Alkan amatlah awam dalam masalah
tersebut. Persoalan posisi ini adalah yang pertama kali dialaminya. Betapa
dilema dia.
Namun, tiba-tiba saja di tengah
orang sedang pada sholat itu, pak kiai datang dari pintu sisi. Kiai yang
diikuti beberapa santrinya itu, sambil berjalan lantas saja berkata
“sudah-sudah, sholat kalian tidak sah”.
Terbangunlah Alkan dari tidurnya.
Sementara hari sudah berganti.
inaf! interpretasi tobe continue...
Jumat kliwon, 8 rajab 1437 H. 15
April 2016.
posted by student
Tidak ada komentar:
Posting Komentar