Selasa, 17 Januari 2012

Strategi Pembelajaran Ekspositori


STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI BERMUATAN KARAKTER

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Kegiatan belajar mengajar merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan, Siswa melakukan kegiatan belajar karena guru mengajar, dan guru mengajar karena siswa belajar. Oleh karena keduanya merupakan suatu keterpaduan, maka pendekatan atau strategi mengajar yang digunakan oleh guru sangat menentukan keberhasilan kegiatan belajar siswa. Agar pelaksanaan pembelajaran berjalan efektif dan efisien, diperlukan adanya perencanaan yang tersusun secara sistematis, demi tercapainya tujuan yang menjadi target kesuksesan sebuah pembelajaran.
Penggunaan metode ekspositori ini siswa tidak perlu mencari fakta-fakta, konsep dan prinsip tentang pelajaran, karena semuanya telah diterangkan secara lengkap dan jelas oleh guru. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori cenderung berpusat pada guru. Guru aktif memberikan penjelasan atau informasi pembelajaran secara terperinci tentang materi yang akan diajarkannya. Metode ekspositori sering dianalogikan dengan metode ceramah, karena sifatnya yang sama-sama memberikan informasi pada umumnya guru lebih suka menggunakan metode ceramah kemudian dikombinasikan dengan metode tanya jawab.

BAB II
PEMBAHASAN

   A.    KONSEP STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa-siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Roy killen (1998) menamakan strategi ekspositori ini dengan istilah strategi pembelajaran langsung (direct instruction).
Metode strategi ekspositori terkadang selalu disamakan dengan metode ceramah karena mempunyai sifat yang sama yaitu sama-sama menyampaikan informasi secara lisan. Metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan komunikasi lisan. Metode ceramah lebih efektif dan efisien untuk menyampaikan informasi dan pengertian. Metode ceramah banyak dipilih karena mudah dilaksanakan dengan persiapan yang sederhana, hemat waktu dan tenaga, dengan satu langkah langsung bisa menjangkau semua siswa dan dapat dilakukan cukup di dalam kelas. Agar metode ceramah efektif, perlu dipersiapkan langkah-langkah sebagai berikut: pertama, merumuskan tujuan instruksional khusus yang luas. Kedua, mengidentifikasi dan memahami karakteristik siswa. Ketiga, menyusun bahan ceramah dengan menggunakan bahan pengait (advance organizer). Keempat, menyampaikan bahan dengan memberi keterangan singkat dengan menggunakan papan tulis, memberikan contoh-contoh yang kongkrit dan memberikan umpan balik (feedback), memberikan rangkuman setiap akhir pembahasan materi. Kelima, merencanakan evaluasi secara terprogram.
Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini guru memegang peran yang sangat dominan. Melalui strategi ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik. Fokus utama strategi ini adalah kemampuan akademik (academic achievement) siswa.
Kegiatan guru berbicara pada metode ekspositori hanya dilakukan pada saat-saat tertentu saja, seperti pada awal pembelajaran, menerangkan materi, memberikan contoh soal. Kegiatan siswa tidak hanya mendengarkan, membuat catatan, atau memperhatikan saja, tetapi mengerjakan soal-soal latihan, mungkin dalam kegiatan ini siswa saling bertanya. Mengerjakan soal latihan bersama dengan temannya, dan seorang siswa diminta mengerjakan di papan tulis. Saat kegiatan siswa mengerjakan latihan, kegiatan guru memeriksa pekerjaan siswa secara individual dan menjelaskan kembali secara individual. Apabila dipandang masih banyak pekerjaan siswa belum sempurna, maka akan dijelaskan kembali oleh guru hingga peserta didik mengerti atau paham terhadap materi pembelajaran tersebut.
Strategi pembelajaran ekspositori akan efektif apabila: Guru menyampaikan bahan-bahan baru serta kaitanya dengan yang akan dipelajari siswa. Biasanya bahan atau materi baru itu diperlukan untuk kegiatan-kegiatan khusus, seperti kegiatan pemecahan masalah atau untuk melakukan proses tertentu. Oleh sebab itu, materi yang disampaikan adalah materi-materi dasar seperti konsep-konsep tertentu, prosedur, atau rangkaian aktifitas, dan yang lainya.
1.      Jika bahan pelajaran yang diajarkan cocok untuk dipresentasikan, artinya dipandang dari sifat dan jenis materi pelajaran memang materi pelajaran itu hanya mungkin dapat dipahami oleh siswa manakala disampaikan oleh guru.
2.      Jika ingin membangkitkan keingintahuan siswa tentang topik tertentu.
3.      Guru menginginkan untuk mendominasikan suatu teknik atau prosedur tertentu untuk kegiatan praktek.
4.       Apabila seluruh siswa memiliki tingkat kesulitan yang sama sehingga perlu menjelaskan untuk seluruh siswa.
5.       Apabila guru akan mengajarkan pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki kemampuan pada tingkat menengah ke bawah.

   B.     NILAI-NILAI KARAKTER DALAM STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI
Nilai-nilai karakter dalam pendidikan ekspositori sangat dominan berpengaruh terhadap hal-hal positif  yang dimiliki oleh siswa:
1.      Siswa akan lebih tertata mentalnya ketika menghadapi orang banyak di depan kelas. Dorongan seorang guru yang begitu bersemangat adalah stimulus yang signifikan diberikan terhadap siswa. Ini adalah hal sepele bagi kita, tapi dari hal-hal seperti itu membuat para siswa yakin, dan berbangga dengan kepercayaan yang diberikan.
2.      Tidak segan-segan mendekatkan diri serta membuka diri bagi mereka sehingga tidak canggung ketika ingin bertanya terhadap guru bersangkutan. Proses kedekatan ini akan membuat ikatan yang kuat antara guru dan murid yang imbasnya memberi efek positif bagi para siswa. Para anak didik yang telah menerima pembelajaran ekpositori lebih cepat tanggap terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh para pendidik, adapun juga bagi siswa yang berloading lambat tetap ada kemajuan ketika berdiskusi dan berinteraktif terhadap teman-temannya.
3.      Para siswa juga akan meniru gerakan-gerakan yang dilakukan oleh gurunya ketika berceramah menerangkan materi untuk siswa, Pengaruh guru memberikan dengan suara lantang dan penuh makna, siswa akan berlomba-lomba belajar. Mereka akan bersaing dengan teman-temannya, tidak mau kalah sebelum berjuang. Berdiskusi membuat mereka saling berpikir untuk memperoleh jawaban yang akurat terhadap suatu pertanyaan yang dianggap sulit, ini memperngaruhi proses intelektualnya dalam berpikir menyaring hasil-hasil diskusi dalam pikiran mereka.

   C.     PROSES DAN KARATERISTIK PEMBELAJARAN EKSPOSITORI
Terdapat beberapa karakteristik strategi ekspositori di antaranya:
1.      Strategi ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan strategi ini, oleh karena itu sering orang mengidentikkannya dengan ceramah.
2.      Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.
3.      Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya, setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.
4.      Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Fokus utama strategi ini adalah kemampuan akademik (academic achievement) siswa. Metode pembelajaran dengan kuliah merupakan bentuk strategi ekspositori.

   D.    PRINSIP-PRINSIP PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI
Dalam penggunaan strategi pembelajaran ekspositori terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru atau pendidik. Dan beberapa prinsip itu diantaranya yaitu:
1.      Berorientasi pada tujuan
      Walaupun penyampaian materi pelajaran merupakan ciri utama dalam strategi pembelajaran ekspositori melalui metode ceramah, namun tidak berarti proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran. Justru tujuan itulah yang harus menjadi pertimbangan utama dalam penggunaan strategi ini. Karena itu sebelum strategi ini diterapkan terlebih dahulu seorang pendidik harus merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan terukur.
2.      Prinsip Komunikasi
Proses pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses komunikasi, yang menunjuk pada proses penyampaian dari seseorang ( sumber berita ) kepada seseorang lainnya ataupun kelompok lainnya ( penerima berita ).
3.      Prinsip Kesiapan
Dalam teori koneksionisme, kesiapan merupakan salah satu hukum belajar. Inti dari hukum belajar ini adalah bahwa setiap individu akan merepon dengan cepat setiap stimulus manakala dalam dirinya sudah memiliki kesiapan; sebaliknya, tidak mungkin setiap individu akan merespon setiap stimulus  yang muncul manakala dalam dirinya belum memiliki kesiapan.
4.      Prinsip Berkelanjutan
Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk mau mempelajari materi pelajaran lebih lanjut. Ekspositori yang berhasil adalah manakala melalui proses penyampaian dapat membawa siswa pada situasi ketidakseimbangan (disequilibrium), sehingga mendorong mereka untuk mencari dan menemukan atau menambah wawasan melalui proses belajar mandiri.

   E.     PROSEDUR PELAKSANAAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI
Sebelum diuraikan tahapan penggunaan strategi pembelajaran ekspositri terlebih dahulu diuraikan beberpa hal yang harus dipahami oleh setiap guru yang akan menggunakan strategi ekspositori ini yaitu diantarnya:
1.      Merumuskan tujuan yang ingin dicapai
Merumuskan tujuan merupakan langkah pertama yang harus dipersiapka guru. Tujuan yang ingin dicapai sebaiknya dirumuskan dalam bentuk perubahan tingkah laku yang spesifik yang berorientasi kepada hasil belajar. Tujuan yang spesifik akan semakin memperjelas kemana arah yang ingin dicapai. Dengan demikian, melalui tujuan yang jelas selain dapat membimbing siswa dalam menyimak materi juga akan diketahui efektivitas dan efisiensi ppenggunaan strategi ekspositorinya.
2.      Kuasai materi plajaran dengan baik
Penguasaan materi pelajaran dengan baik merupakan syarat mutlak penggunaan strategi ekspositori. Agar guru dapat menguasai materi pelajaran ada beberapa hal yang dapat dilakukan Pertama, pelajari sumber-sumber belajar yang mutakhir. Kedua, persiapkan masalah-masalah yang mungkin muncul dengan cara menganalisis materi plajaran sampai detilnya. Ketiga, buatlah garis besar materi pelajaran yang akan disampaikan untuk memandu dalam penyajian agar tidak melebar.
3.      Kenali medan dan berbagai hal yang dapat mempengaruhi proses penyampaian.
Mengenali medan atau lapangan merupakan hal penting dalam langkah persiapan. Pengenalan medan yang baik memungkinkan guru dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat mengganggu proses penyajian materi pelajaran.
Beberapa hal yang berhubungan dengan medan yang harus dikenali yaitu pertama, latar belakng peserta didik yang akan menerima materi. Kedua, kondisi ruangan, baik menyangkut luas dan besarnya ruangan, cahaya, posisi tempat duduk, maupun kelengkapan ruangan itu sendiri..
Ada beberapa langkah dalam penerapan strategi ekspositori yaitu diantaranya.
1.      Persiapan (preparation)
Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan persiapan adalah:
a)      Mengajak siswa keluar dari kondisi mental yang pasif
b)      Membangkitkan motivasi dan minat siswa untuk belajar
c)      Merangsang dan menggugah rasa ingin tahu siswa
d)     Menciptakan suasana dan iklim pembelajaran yang terbuka
2.      Penyajian (presentation)
Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan. Dan ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam langkah ini yaitu:
a)      Penggunaan bahasa
b)      Intonasi suara
c)      Menjaga kontak mata dengan siswa
d)     Menggunakan joke-joke yang menyegarkan
3.      Menghubungkan (correlation)
Langkah kolerasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya.
4.      Menyimpulkan (generalization)
Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti dari materi pelajaran yang telah disajikan, langkah ini cukup penting dalam strategi ekspositori karena melalui langkah ini maka siswa dapat mengambil inti sari dalam proses penyajian. Menyimpulkan dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu pertama, dengan cara mengulang kembali inti-inti materi yang menjadi pokok permasalahan. Kedua, dengan cara memberikan beberapa pertanyaan yang relevan denagn materi yang telah disajikan. Ketiga, dengan cara maping melalui pemetaan keterkaitan antar materi pokok-pokok materi.
5.      Penerapan (application)
Langkah aplikasi adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak penjelasan guru dalam proses belajar mengajar.

   F.      VARIASI PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI
Dalam strategi pembelajaran ekspositori para pendidik dapat mengembangkan berbagai macam metode sebagai pendukung proses berjalannya metode ekspositori ini. Tidak hanya sekedar ceramah saja yang justru akan membuat para peserta didik jenuh dan mengantuk. maka dapat dilakukan dengan cara mengembangkannya yaitu:
1.      Metode ekspositori dengan model pidato, yaitu dengan intonasi suara yang jelas dan keras serta dengan penuh semangat sehingga akan menimbulkan rasa semangat pula untuk mendengarkan dari para peserta didik.
2.      Metode ekspositori yang tidak monoton, dalam artian seluruh badan harus ikut digerakkan, seperti halnya ketika melakukan metode ekspositori ini maka seorang pendidik tidak hanya berdiri tegak saja namun dapat berkeliling atau bahkan dapat menggerakkan anggota badan yang lainnya bila memang dibutuhkan.
3.      menngunakan metode ekspositori atau ceramah dengan penekanan-penekanan secara langsung dan mengejutkan sehingga para peserta didik tidak mudah jenuh dan mengantuk, selain itu juga diperlukan sesekali para peserta didik dibawa untuk rileks dengan adanya permainan atau kuis terkait dengan materi yang sedang diajarkan.

   G.    KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI
1.   Keunggulan
Stategi pembelajaran ekspositori merupakan strategi pembelajaran yang banyak dan sering digunakan, hal ini dikarenakan strategi ekspositori ini memiliki beberapa keunggulan yaitu diantaranya:
a.       Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sampai sejauh mana siswa menguasai bahan pelaran yang disampaikan.
b.      Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.
c.       Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui penuturan tentang sesuatu materi pelajaran, jugasekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi ( melalui pelaksanaan demonstrasi )
d.      Keuntungan lain dalah srtategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.
2.      Kelemahan
Disamping memiliki keunggulan, maka strategi pembelajaran ekspositori juga memiliki kelemahan yaitu diantaranya.
a.       Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik. Untuk siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu maka perlu digunakan strategi yang lain.
b.      Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar.
c.       Karena srtategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berfikir kritis.
d.      Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru,.
e.       Oleh karena gaya komunikasi strategi pembelajaran ekspositori lebih banyak terjadi satu arah, maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa akan materi pelajaran akan sangat terbatas pula. Disamping itu komunikasai satu rah akan mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki akan terbatas pada apa yang diberikan oleh guru saja.

   H.    PERAN STRATEGI PEMBELAJARANEEKSPOSITORI DALAM MEMBANGUN KARAKTER PESERTA DIDIK

Dalam hal ini pembelajaran ekspositori sanagatlah berpengaruh dalam membangun karakter sebab didalam pembelajaran ekspositiri terdapat berbagai ragam peroses pembelajaran yang menumbuhkan rasa nilai etika dengan menggunakan penekanan yang menimbulkan motivasi.
Dalam pembengunan karakter, guru harus bekerjasama dengan keluarga ataupun orang tua peserta didik. Dengan pembelajaran ekspositori dapat menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai karakter pesertadidik untuk membangun keberadaan bangsa yang lebih bermartabat, oleh karena itu pendidikan harus diletakan pada posisi yang tepat, apalagi memghadapi konflik yang berbasis pada ras, susku dan keagamaan. pendidikan karakter bukanlah sekedar wacana tetapi realitas  impelementasinya bukan sekedar kata-kata tetapi tindakan dan bukan symbol ataupun selogan, tetapi berpihak yang cerdas membangun keberadaan bangsa Indonesia.
Setrategi pembelajaran ekpositori berperan besar terhadap perkembangan dan kepribadian mereka, terlihat dari guru  yang menyampaikan materi yang dibutuhkan para perserta didik, sehingga mmebuat mereka lebih memahami isi dari penyampaian guru terhadap materi yang di ajarkan, karakter dpat terbentuk ketika perserta didik dalam keadaan tenang.  Proses pembelajaran ekspositori memang sangat tepat apabila diterapkan dilikngkungan sekolah yang kondusif, keberadaan sekolah, lingkungan, luas ruangan yang membuat para peserta nyaman melakukan proses pembelajaran.
Metode ekspositori memang sangat menekankan materi secara bahasa, dan vocal sehingga siswa peserta didik mudah terkontrol pola kepahamannya. Pasalnya peserta didik yang diam mendengarkan secara serius penyampaian materi-materi oleh guru, sehingga mereka dapat menangkap dan merangsangnya ke otak. Jadi walau jumlah siswa banyak namun bisa efektif karena selalu memberi gambaran dan respon positif kepada para peserta didik.
Dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru sangat berpengaruh terhadap karakter dan kepribadian siswa. Pada pola penyampaian memang harus sesuai dengan pola ekspositori, tidak boleh terlalu melebar pembahasan dan proses penyampaiannya.
Siswa sangat membutuhkan setrategi pembelajaran oleh guru yang serat dengan karakter mereka dan menyesuaikan umur yang ada pada mereka. Para siswa sesungguhnya adalah seorang murid yang sedang mengalami proses penggodokan dalam wadah sebuah lembaga sekolha baik itu formal dan non formal. Serta tidak membeda-bedakan seorang siswa satu dengan yang lainnya, karena percampuran anak dalam proses pembelajaran menjadikan sebuah keberagaman dalam berpikir. Terciptalah sebuah kegiatan pembelajaran yang diinginkan, murid memahami karkteristiknya yang belum dikenal sehingga dengan dekat dirinya sendiri.


BAB III
PENUTUP
Setelah memahami proses pendidikan dengan strategi ekspositori, yang mengajarakan siswa untuk memahami materi-materi pelajaran yang diajarkan, guru dengan mengedepankan proses cermah dan bicara kepada siswa sangat mudah dipahami proses penyampaiannya, kemudian menyuruh para siswa untuk menulis dan mendiskusikannaya dengn teman sebayanya. Pproses pembelajaran melalui metode ceramah meringankan siswa untuk mendengar dan menyaring apa saja yang disampaikan oleh guru di depan kelas.
Guru memberi rangsangan materi ke otak siswa, sehingga siswa dapat mengingat poin-poin pentingnya, proses ini sangat bagus bagi perkembangan para siswa. Pembahasannya juga dapat menambah mereka dalam pola berpikir, setrategi dalam konsep verbal memang lebih efisien dan efektif dalam mencapai tujuan yang diinginkan agar para siswa dapat unggul dalam proses pembelajaran tersebut.
Sebelum memulai proses pembelajaran, guru bisa memberi persiapan yang matang demi kesiapan siswa menerima proses pembelajaran. Dengan memancing siswa untuk belajar terbuka dan menciptakan proses pembelajaran saling tanya jawab. Sehingga terjadi proses pembelajaran yang sangat signifikan antara guru dan murid.

BAHAN BACAAN
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara. 2001.
Hamruni, Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif Menyenangkan, Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2009.
Zulfa, Umi, Srtategi Pembelajaran, Cilacap: Al-Ghazali Press. 2010
Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung: Kencana, 2010.
Zulfa, Umi Z, Strategi Pembelajaran, Cilacap: Al-Ghazali Press. 2010.

Tidak ada komentar:

Alam Pikir Orang Kita

Aktivitas paling tidak di hargai di sini, salah satunya adalah berpikir. Maka jangan sekali-kali mempertontonkan hal itu di depan umum! Me...