Jumat, 15 April 2016

Imam dan posisinya




Setelah berpikir dan merenung tentang jalan sebuah keputusan yang akan diambilnya dalam urusan cinta, namun tak jua mendapati solusi yg srek, Alkan tidur lebih awal dari pada malam biasanya. Ia berdoa penuh hadap agar dapat gambaran ilham jawaban dari Tuhan melalui mimpi. Inilah narasi mimpi itu:
***
Di sebuah suaru yang berada di pinggir sungai tepian desa, waktu senja telah tiba dan azhan maghrib berkumandang. Alkan sangat kenal dengan surau itu, tak lain adalah tempat dimana waktu kecil dia belajar mengaji ilmu agama. Di dalam surau, suasana masih sepi, kelihatannya hampir tidak ada orang selain dirinya. Bahkan kiai pun tidak ada di dalam surau, padahal sholat jamaah sudah tepat waktunya.
Merasa ada orang yang baru datang di dalam surau, maka Alkan langsung berdiri untuk shalat mengajak jamaah orang tersebut. Alkan ingin sekali menjadi imam, dan jadilah meraka sholat berjamaah. Di kala niat takbiratul ikram, alkan melafalkan kalimat “imanan lillahi taala.”
Setelah takbir itu ia baru sadar, ternyata Alkan yang posisi berdirinya di tengah ruangan surau itu, ada beberapa orang lain yang dalam satu jamaah posisinya secara garis shaf berada di depan Alkan. Bahkan seorang yang sedang sama-sama sholat itu, posisinya hampir mendekati bilik tempat imam.
Setiap orang (sekitar 10) itu telah berdiri meghadap kiblat sebagai satu-satunya arah sholat. Alkan berdiri di dekat pintu sisi samping surau, dia berdiri paling kiri di antara orang-orang yang berdiri.
Dalam dirinya, Alkan jadi merasa ragu terhadap posisi ia berdiri. Akankah boleh, kalau dalam berjamaah imam sholat posisinya tidak di paling depan. Apakah sah atau tidak sholatnya itu. Kalau awal-awal dia yakin telah menjadi imam sholat, tapi rupanya, ternyata ada orang lain yang secara posisi berada di depannya, keyakinannya itu berubah menjadi keraguan antara sah atau tidak sah. Dia sangat bergejolak, namun tetap saja ia sekuat hati meyakinkan diri mengalahkan keraguan dan meneruskan sholatnya.
Alkan amatlah awam dalam masalah tersebut. Persoalan posisi ini adalah yang pertama kali dialaminya. Betapa dilema dia.
Namun, tiba-tiba saja di tengah orang sedang pada sholat itu, pak kiai datang dari pintu sisi. Kiai yang diikuti beberapa santrinya itu, sambil berjalan lantas saja berkata “sudah-sudah, sholat kalian tidak sah”.
Terbangunlah Alkan dari tidurnya. Sementara hari sudah berganti. 

inaf! interpretasi tobe continue...
Jumat kliwon, 8 rajab 1437 H. 15 April 2016.



posted by student

Alam Pikir Orang Kita

Aktivitas paling tidak di hargai di sini, salah satunya adalah berpikir. Maka jangan sekali-kali mempertontonkan hal itu di depan umum! Me...