Tampilkan postingan dengan label desember. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label desember. Tampilkan semua postingan

Minggu, 02 September 2018

TOEDJOEH TJIRI ORANG PENDIAM


TOEDJOEH TJIRI ORANG PENDIAM

 
the meaning of introvert

Saja bikin ini tjatatan oentoek chalajak pembatja jang boediman, soepaja pembatja tahoe sisi ragam sifat chas daripada mackhloek jang bernama manoesia. 

Tentoe di antara kita samoeanja, pastinja ada seorang jang tida’ banjak oemoeng sama fihak lainnja, soeka bitjara ke dalam dirinja sendiri, kalaoepoen bitjara sama orang, itoe soeara lirih” njaris ta’ terdengar koeping, senangannja menjendiri, kelajaban di alam renoeng kesoenjian, minim intraktion dan djoega siboek sama oeroesannja.

Itoe orang matjam tjontoh terseboet boekan sijapa”, melainkan saja personlijk. Kian saja fikir”, kelak waktoe di djaman modern, ilmoe pengetahoean djiwa menjeboet itoe sikap pendiam samahalnja istilah introvert ataoe introversion. 

Ketahoeilah wahai sekalian pembatja jang terpeladjar. Bahoea sanja itoe orang jang kiranja poenja kepribadian pendiam ataoe introvert, ada matjam keoenikan bawa’an yang djika toean pembatja ketahoei, toean akan memproleh banjak sekali keoentoengan dalam berinteraksi dengannja. Namoen sebeloem itoe, perlu kiranja pembatja tehoe tjiri ataoe characteristic itoe introvert, jaitoe:

Satoe; orang pendiam sebenarnja poenja banjak idea atoe tjerita’ yang tersemboenji dengan rapih di dalam memory ingatannja.

Doea, orang pendiam poenja hasjrat besar oentoek mendjadi poesat perhatian. (Boekan handja dari kalangan manoesia sadja, lho!)

Tiga, orang pendiam menarik perhatian lainnja dengan tjara jang aneh. Namoen itoe soeatoe wujud tjara dia oendjoek kelebihannja. Oempamanja; omong” sendiri, mendadak tertawa, berisik dengan benda”, atau bergerak dengan tjepat tanpa satoe kata poen.

Empat, orang pendiam menjoekai satoe aliran moesik tertentoe, jang itoe amat menempel di intelegencienja, bahkan tjenderoeng maniac.

Lima, orang pendiam kaja kosa kata, njaman bertjakap dengan soeara jang pelan, tertata, dan ritmic. Djika toean sebagai communicannja mesti pasang koeping, sebab itoe soeara bisa sadja hampir” ta’ terdengar, bahkan dengan djarak jang tjoekoep dekat. 

Enam, orang pendiam poenja kepedoelian jang soenggoeh kepada orang-orang jang dia anggap dekat dengannja. 

Toedjoeh, orang pendiam senang poedjian namoen ia koerang pedoeli pada hiasan diri. Seringkali malas bersih,” serta gaja keseharian jang jorok pada semoea barang”nja. 

Jang toedjoeh di atas itoe meroepakan hal ahwal daripada pengamatan empiric diri saja oentoek kenali itoe tjiri introvert. Itoe semoea saja koempoel”, dan tentoe sadja dapat lebih banjak lainan lagi roepa”nja. Bilamana toean pembatja djoempa orang jang kiranja poenja tjiri” chas terseboet, maka oentoek mendapatkan itoe perhatian orang pendiam, toean dapat menelisik itoe toedjoeh sebagai koentji oentoek lebih modeah masoek ke dalam kehidoepan itoe orang.

Soemedang, Agoestoes 2018.






posted by student

Kamis, 01 September 2016

Tradisi Baik Sebelum Mengajar



Tradisi Baik Sebelum Mengajar
By Fuad Hasan



Seorang murid tiba-tiba mengajukan pertanyaan dengan nada lirih sewaktu kelas tengah tenang, “Pak, jadi guru itu sulit ngga sih?” Untuk beberapa detik, saya hanya bisa terdiam. Sejenak berdiri mematung di muka kelas, angan-angan saya menjelma bak anak-anak yang ada di balik bangku berjajar. Ya, saya seperti memuda, kembali merasakan masa duduk tenang sebagai murid yang sedang tekun belajar di bawah bimbingan guru.


“Itu pertanyaan, seperti pernah kutanyakan di masa lalu!” Batinku menjawab. Waktu seperti benar-benar berulang, Wajah guru-guru membentuk imajinasi senyuman di dalam cakrawala pikiran. Saya terigat mereka, spontan bibir bergumam: “Allahumma sholli ‘ala Muhammad.” Bersamaa sholawat itu, doaku deras nian mengalir ke samudera ketulusan guru-guruku. 


Ini dinamika usia yang tertali oleh ilmu, sanad perjuangan yang terus bersambung sebagai pewaris tradisi pengajar. Sebuah peristiwa menjadi awal mula, sebelum mulai mengajar, saya telah menyerahkan semua ilmu dan petunjuk pencerahannya kepada Allah. Setelah itu, surah Alfatihah kukirimkan untuk Gudang ilmu, Muhammad SAW, guru-guru ibu bapak, murid-murid dan ilmu itu sendiri.  


Semoga merutin, ini sebagai tradisi baik penjaga kehidupan ilmu dan kemuliaan orang-orang alim.


1 September 2016.
















Minggu, 28 Desember 2014

In Memoriam Agus Nuryatno Ph.D, Selamat Jalan...

Agus Nuryatno, KI dan Aku

(sekubit album eksperiental mahasiswa tentang dosen hebat dan jurusan istimewa)

Benak pikir ini tiba-tiba berdesir,, ada apa dengan desember? Kenapa banyak orang yang berjiwa besar meninggal dunia di bulan ini?? Lantas dengan lirih hati kecil ini usul bicara,, desember adalah bulan kemerdekaan bagi setiap  jiwa yang hidup dalam dorongan perubahan berlandaskan spirit moderat dan perikemanusiaan. (jogja, 19 Desember 2014)

***

Aku sempat menulis sebuah refleksi tutup tahun tahun lalu.. aku membikin tulisan sekedar menumpahkan riak-riak kegelisahan di belik batin,, kalau tidak begitu,, aku takut riak-riak itu akan segera basi,, membusuk dan membuat kejernihan arah prasangkaku menjadi terkotori..

Di permenungan sunyi itu,, aku selintas membuka gerbang sensi futuris di lubuk hati (perasaan),, dan sebagian kalimat penutup refleksi itu ku tulis dengan hati-hati,, begini tulisku: ”di tahun depan,, akan banyak kehilangan orang yang berarti dalam hidup”,, di penghujung bulan yang sama tahun 2014 ini,, coretan sunyi itu menemui jawabannya..

Ya,, M. AgusNuryatno yang menjawabnya,, serius meninggal dunia,, meninggalkan bekas semangat di belantara jiwa-jiwa,, kematiannya di usia tak terduga,, membuat semua orang nyaris tak percaya,, dari nagoya university, Jepang,, info kematiannya tersebar,,  bahwa bpk. guru kami M. Agus Nuryatno Ph.D telah meninggal dunia,, tumpahlah air mata keluarga dan kolega,, aku sedikit berkaca-kaca,, hari selasa 16 desember 2014 di nagoya,, dia meninggal sebagai tenaga kerja indonesia,, dan kematian mana yang lebih indah daripada manusia gugur saat bekerja..

Ada deretan kenangan kebaikan yang ia wariskan,, dan,, ahli waris ideologisnya akan progres meneruskan harapan mulianya itu,, bagiku,, ini sebagian tanda nyata untuk seorang,, yang pantas disemat husnul khotimah di ahir riwayatnya,,  Agus Nuryatno,, semoga..

memori

Awal kenal,, saat acara workshop tentang HAM,, di sebuah pondok santri Mahasiswa 2008 silam aku pertama tahu agus nuryatno itu dia,, setahun kemudian,, karena perantara sebuah buku,, dengannya kembali jiwaku bertemu,, pada acara ritual protokoler kampus,, sospem maba 2009 silam,, ceritanya,, Agus Nuryatno pembicara,, bertanya dia,, tentang siapa di ruang ini yang membawa buku bacaan,, sendiri aku beranikan diri angkat tangan.. Agus Nuryatno bergembira nian dengan si pemegang buku,, dari sini sampai kini pun aku ikut terinfeksi habitus itu,, aku menjadi sangat mudah bekenalan,, akrab,, dengan jenis kelamin apa saja,, tua atau muda,, ketika aku lihat ada buku dipegangnya..

Setiba masa paska UAS semester perdana,, ngawur saja,, aku input data KRS di semester paket heksa,, coba-coba,, memasuki kelas ideologi politik,, Agus Nuryatno pengampunya,, kala pertemuan terahir,, di hadapan kelas dominan isi angkatan 2007,, dia memintaku bercerita,, tentang proses kreatif menjadi kolumnis media massa,, dengan sandal jepit dan rambut berkuncir di belakang,, aku maju berdikari di depan,, dan ternyata luar biasa,, selesainya disambut kemeriahan tepuk tangan,, pikirku aku bisa menginspirasi juga..

Belakangan dan seterusnya,, di ahir pertemuan tiap kelas lain yang dia isi,, kisah dariku itu disampaikannya kembali,, pada adik2 kelas,, juga di paskasarjana,, dia bawakan sebagai bentuk materi motivasi hebatnya kemauan diri,, begitu kudengar tutur akuan adik2 mahasiswa.. pun hadiah buku,, karena tugas paper paling bagus bermutu,, agus nuryatno memberikannya padaku,, selesai ku baca,, ku berikan pada kawan biar pula dibaca beruntut..buku darinya terus mengalir,, semoga seperti amal dan keikhlasannya..

Selintas membuka lipatan ingatan waktu belajar di kelas bersama,, sebagai mahasiswa aku merasa,, dia banar-benar membuka bendungan inspirasi,, yang mungkin telah ditampungnya dari McGill University,, lantas di kelas ini,, diguyurkan bah inspirasi itu kepada mahasiswa,, hingga mereka menjadi fresh berpikirnya,, basah dan segar oleh gairah motivasi intelektual untuk bisa menembus cakrawala,, dia mendidik,, menyentuh alat pikir (pikiran dan hati) mahasiswa,, lalu memutar-mutarnya hingga dapat hidup, bergerak dan produktif,, agus nuryatno terus bersemangat di kelas,, Beliau bukan dosen datang duduk,, tatap muka,, selesai dan pergi tanpa berkas makna..

Di kelasnya materi serius selalu dapet selingan canda,, jauh dari suasana sepi atau ngeri,, apalagi menakuti,, kelas adalah milik bersama,, setiap mahasiswa dipastikan harus kebagian giliran bicara,, berpendapat boleh apapun warnanya,, tidak ada pendapat yang salah,, Agus Nuryatno sambil duduknya di meja,, selalu memastikan tidak ada mahasiswa,, yang melamun atau menunduk terkantuk,, agus nuryatno memahami betul psikologi orang yang berbeda,, membangunkan jiwa,, dia bisa membuat semua mahasiswa bermimpi meski tanpa membuat mereka tidur..

Mahasiswa telat jam atau titip absen,, bagi Agus Nuryatno itu urusan remeh,, mahasiswanya berangkat kuliah atas kesadaran,, bukan karena terpaksa atau takut ancaman kuota pesen absensi,.. biasanya,, dengan alasan baca buku semalaman,, atau sebab kerja hingga telat masuk,, menjadi alasan favoritku ketika telat kelas,, rasa senangnya meluap-luap ketika tahu ada mahasiswanya yang berbiaya kuliah sendiri,, asosiasi mulai belajar madiri,, pak agus  berusaha terus untuk menggunting mental benalu,, agar tidak tumbuh menjerat jiwa kemandirian dalam diri mahasiswanya,, hematku,, kulaih di jurusan KI intinya memang begitu,, juga diam-diam aku mengerti dari M. Agus Nuryatno, Ph.D, kalau sikap disiplin aturan merugikan dalam banyak hal.. terutama bagi pemental leader..

Sejak mahasiswa,, aku mencoba mandiri dengan jalan menulis dan belajar bisnis,, saat agus nuryatno menjumpai tulisan artikelku terbit di harian Sindo,, dia langsung beli,, dipamerkannya di hadapan kelas,, dia bilang penuh senang,, ini karya teman anda,, fuad hasan anak KI,, bukan yang lain!!,, dia sendiri menempelnya di mading utama jurusan,, menstabilo hijau cetakan namaku dan identitas jurusan yang tertera,, sampai lama tidak ada yang berani melepasnya,, dan,, setahun terahir,, aku lihat pajangan karya artikelnya sendiri di kompas,, mejeng di mading pascasarjana..

Agus Nuryatno tanpa tanggung-tanggung,, menyuguhkan informasi edukatif serta semua peluang intelektual bagi mahasiswanya,, untuk maju dan berdarah-darah,, menggapai ribuan kesempatan studi lanjut yang sudah tersedia,, jika kebetulan berpapasan,, pastilah peluang beasiswa yang dibicarakan,, M. Agus Nuryatno, Ph.D selalu mendorong-dorong aku untuk berusaha sampai ke manca negara,, dan selalu digadangnya,, nampaknya kebanggaan terbesarnya adalah ketika mahasiswa KI,, berhasil mendapat beasiswa ke luar negeri..

Di sisi jabatan institusional,, dia adalah tipe pemimpin,, sedikit manager,, Agus Nuryatno berdikari dan loyal sebagai pemikir kritis,, dia duduk berani menumpuk kaki di atas aturan-aturan kaku kampus,, dia terdepan mengawal kontruksi gagasan mahasiswa pergerakan yang dipandang inkontekstual,, jurusan kependidikan islam di tarbiyah yang dikembangkannya,, membawa misi gagasan pendidikan islam ke arah kritis dengan wawasan universal,, inklusif dan multikultural.. agus nuryatno tidak sungkan mengangkat isu-isu tabu agama,, gender dan deradikalisasi,, membongkar kejumudan dalam pendidikan islam,, meski kependidikan islam s1 nampaknya masih dangkal,, tapi ini cukup berani..

Di batas halaman blog ini,, kusampaikan kabar obituari,, aku ingin sekali mengalirkan lagi kepada setiap anak mahasiswa,, yang mengenal dan menikmati kesegaran citra agus nuryatno sebgai mata air inspirasi,, bahwa kebanggaan terbesar bagi Agus Nuryatno,, adalah ketika mahasiswa dapat beasiswa meneruskan jenjang di perguruan tinggi luar negeri,, dia ingin keras mahasiswanya menapaki tilas,, atas jejak prestasinya dalam pejalanan intelektual internasional,, selalu ada jalan bagi yang berusaha,, agus nuryatno telah memberi kunci,, untuk bagaimana berbagi,, dan mewujudkan sebuah harapan yang paling tinggi..

aku kira,, sepeninggal agus nuryatno di ahir tahun ini,, bukan kehilangan lagi yang patut diratapi,, namun agar secepatnya aku kembali temukan,, dari jiwamu yang terus hidup dan mengilhami,, secara khusus untuk selalu menipiskan jarak (bahkan sampai menyatukan emosi) dalam relasi pembelajaran yang selalu diselimuti kekerabatan,, manusia diciptakan dari hal  yang sama,, berdasar itu,, dia selalu mendorong teamwork kerjasama untuk sukses bersama,, sekalipun tidak bisa M. Agus Nuryatno, Ph.D pasti mengajarkan sampai bisa..

“mudahkanlah jalan saudaramu,, maka jalanmu pasti akan menjadi mudah” dan “perpisahan hanyalah pada jasad,, sedangkan jiwa akan tetap bersatu” begitu pesan dan kesannya yang melekat pada kedirianku.. terima kasih atas segalanya,, semoga yang Azza wa Jalla selalu memberikan rizki dan rahmatnya...

#studen

Alam Pikir Orang Kita

Aktivitas paling tidak di hargai di sini, salah satunya adalah berpikir. Maka jangan sekali-kali mempertontonkan hal itu di depan umum! Me...