Jumat, 30 Agustus 2013

12 MENIT MENJEMPUT IMPIAN


12 MENIT MENJEMPUT IMPIAN


Judul               : 12 Menit
Penulis             : Oka Aurora
Penerbit           : Naura Books
Terbit               : I, Juni 2013
Tebal               : 343 Halaman
Peresensi         : Fuad Hasan*)

Pernahkan Anda bermimpi untuk menjadi hal yang paling menakjubkan di dunia Anda? Tentu setiap orang memiliki hasrat untuk menjadi yang the best of the best. Dalam proses menggapai impian luar biasa itu, Oka Aurora (penulis buku) memberikan sebuah kunci emas yang sangat tepat untuk membuka pintu keajaiban tersebut. Kunci emas itu ialah kayakinan.
Semua hal yang menakjubkan diawali dari dorongan pikiran, dan saking kuatnya pikiran itu, impian akan naik tingkat menjadi imajinasi. Imajinasi menjelma menjadi sebuah bangunan keyakinan tangguh yang menjadi benteng dari serangan keraguan. Jika Anda memiliki impian, maka gantungkanlah impian itu di langit yang tinggi setara dengan bintang-bintang. Pandangi mimpi itu dan kerjarlah dengan usaha keras sampai menjadi kenyataan.  
Novel 12 Menit ini merupakan kisah inspiratif tentang proses berdarah-darah yang ditempuh oleh tim Marcing Band Botang, demi menggapai tujuannya memperoleh keberhasilan dalam perlombaan Marching Band Pupuk Kaltim dalam Grand Prix Marching Band di Senayan, Jakarta. 
Dalam proses berlatih, para personil marcing band ini selalu membawakan lagu yang sesuai dengan arahan pelatih mereka. Dari sini, penulis dapati sebuah kebijaksanaan, bahwa jika kau yakin melakukan suatu hal yang benar, pasti kelak saat waktunya tiba, dengan nyayianmu semua orang di sekitarmu akan menjadi sangat berbahagia.
Dalam berlatih para personil tim Marcing Bang Bontang juga berusaha keras tidak kawatir atau takut karena ejekan orang, karena sindiran atau sepertinya mengganggu orang. Meskipun awalnya latihan ini “mengerikan” akan tetapi dengan kesabaran ahirnya mereka dapat menikmati masa berlatih dengan perasaan puas.
Saat tiba sebuah pertunjukan di Jakarta, nampak dinarasikan penulis, mereka mampu dengan baik memainkan alat-alat musik, mereka memaikannya dengan hati. Perasaan lega menghangatkan mereka untuk mengungkapkan rasa terdalam dari suara hati. Saat itu pula, apa yang sejak semula mereka harapkan, ahirnya menjadi sebuah kenyataan.
Saat irama yang mereka bawakan selaras dengan suasana keriangan hati, mereka bermain marcing band tanpa keraguan walau sedikitpun, lagu itu terasa telah menjadi lagu yang paling merdu, sedang nyanyian yang dibawakan untuk mengiringi lagu itu, terasa menjadi yang paling mudah menyerap dalam setiap hati yang merasakan.
Cerita 12 menit ini, memberi inspirasi bagi para pembaca untuk meihat kembali apa yang ada di sekaliling pembaca. Memperhatikan dan memahami kondisi orang lain dengan tulus, ternyata dapat menjadikan seorang mengerti kondisi diri serta apa yang harus ia lakukan. Rene sebagai tokoh utama telah memberikan teladan luar biasa, bagaimana bimbingan yang diberikan pada tim marcing band botang adalah sebagai bukti nyata atas pemahaman akan dirinya.
Pada ahirnya, dengan keteguhan hati setiap mereka yang bisa mendengar akan menjadi lembut, setiap mereka yang melihat akan meneteskan air mata kebahagiaan mereka. Waktu 12 menit yang menakjubkan, bersama Rene, tim Marcing Band Botang ahirnya dapat menjemput keindahan impian- impian yang telah menjadi kenyataan.
Peresensi Fuad Hasan, Penikmat Buku.


Alam Pikir Orang Kita

Aktivitas paling tidak di hargai di sini, salah satunya adalah berpikir. Maka jangan sekali-kali mempertontonkan hal itu di depan umum! Me...