Senin, 18 Januari 2016

Strategi Pembelajaran Inovatif

 STRATEGI PEMBELAJARAN INOVATIF 
(Bermuatan Karakter)

BAB I
PENDAHULUAN
       A.    Latar belakang
            Proses pendidikan dari masa ke masa terus melakukan inovasi, sesuai dengan perkembangan dan kemampuan manusia itu sendiri, sehingga pendidikan mengalami kemajuan yang cukup pesat. Hal ini terbukti dengan adanya penemuan ilmu pengetahuan baru, yang sekaligus menunjukkan bahwa pendidikan selalu bersifat maju dan berorientasi ke depan. Dalam perkembangannya pendidikan berorientasi pada perkembangan potensi manusia, dan tidak lagi memusatkan pada kemampuan teknikal dalam melakukan eksplorasi dan ekploitasi alam.
            Dalam proses pembelajaran, terdapat 5 komponen penting, yaitu tujuan, penddik, peserta didik, materi, dan evaluasi. Kelima aspek tersebut merupakan satu kesatuan yang membentuk lingkungan pembelajaran. Pembelajaran disebut efektif bila dapat memfasilitasi peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditentukan. Pengajar perlu menyusun strategi yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mampu membuatnya mencapai kompetensi yang ditentukan dalam tujuan pembelajaran.
            Dalam kreativitas pembelajaran, berkait erat keinginan dan usaha. Untuk menghasilkan sesuatu yang kreatif diperlukan usaha. Kreativitas menghasilkan sesuatu yang berbeda dari yang telah ada. Orang yang kreatif berusaha mencari sesuatu yang baru dan memberikan alternatif terhadap sesuatu yang talah ada. Pemikir kreatif tidak pernah puas terhadap apa yang telah ada atau ditemukan sebelumnya. Mereka selalu ingin menemukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien. Kreativitas lebih memerlukan evaluasi internal dibandingkan eksternal. Pemikir kreatif harus percaya pada standar yang telah ditentukan sendiri. Kreativitas meliputi ide yang tidak dibatasi. Pemikir kreatif harus bisa melihat suatu masalah dari berbagai aspek (sudut pandang) dan menghasilkan solusi yang baru dan tentang pentingnya penerapan strategi-startegi  pembelajaran yang dapat meningkatkan kecakapan berpikir kreatif siswa.


       B.     Rumusan masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan pembelajaran inovatif ?
2.      Nilai-nilai apa saja yang terkandung pada strategi pembelajaran inovatif ?
3.      Bagaimanakah prosedur pelaksanaan strategi pembelajaran inovatif ?
4.      Bagaimana peran strategi pembelajaran inovatif dalam membangun karakter peserta didik ?

BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR STRATEGI PEMBELAJARAN INOVATIF
1.      Pengertian Pembelajaran Inovatif
            Kata “inovatif” berasal dari kata sifat bahasa Inggris inovative. Kata ini berakar dari kata kerja to innovate yang mempunyai arti menemukan (sesuatu yang baru). Oleh karena itu, pembelajaran inovatif dapat diartikan sebagai pembelajaran yang dirancang oleh guru, yang sifatnya baru, tidak seperti yang biasanya dilakukan, dan bertujuan untuk menfasilitasi siswa dalam membangun pengetahuan sendiri dalam rangka proses perubahan perilaku ke arah yang lebih baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa. Dalam konteks program belajar mengajar, program pembelajaran yang inovatif dapat berarti program yang dibuat sebagai upaya mencari pemecahan suatu masalah. Itu disebabkan, karena program pembelajaran tersebut belum pernah dilakukan atau program pembelajaran yang sejenis sedang dijalankan akan tetapi perlu perbaikan.
Program pembelajaran inovatif adalah program pembelajaran yang langsung memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi oleh kelas berdasarkan kondisi kelas. Pada gilirannya program pembelajaran tersebut akan memberi sumbangan terhadap usaha peningkatan mutu sekolah secara keseluruhan.
Berdasarkan definisi secara harfiah pembelajaran inovatif tersebut, tampak di dalamnya terkandung makna pembaharuan. Gagasan pembaharuan muncul sebagai akibat seseorang merasakan adanya anomali atau krisis pada paradigma yang dianutnya dalam memecahkan masalah belajar. Oleh sebab itu, dibutuhkan paradigma baru yang diyakini mampu memecahkan masalah tersebut. Perubahan paradigma seyogyanya diakomodasi oleh semua manusia, karena manusia sebagai individu adalah makhluk kreatif. Namun, perubahan sering dianggap sebagai pengganggu kenyamanan diri, karena pada hakikatnya seseorang secara alamiah lebih mudah terjangkit virus rutinitas.
Ada beragam pengertian berkaitan dengan problem kesulitan belajar. Problem kesulitan belajar lebih dikenal sebagai suatu problem tidak mudahnya seorang anak dalam menerima pelajaran yang diajarkan. Hal ini akan tampak pada diri seorang anak yang sedang mengalaminya. Tampak gejala pada dirinya hal-hal berikut ini :
a.       Kemampuan yang terbatas pada penggunaan bahasa atau pemahamannya. Atau tampak pada keterbatasan kemampuan berkonsentrasi, berpikir, berbicara, membaca, menulis, atau praktik  berhitung. Terkadang gejala-gejala ini  muncul secara bersamaan atau secara terpisah.
b.      Apabila dihadapkan kepada tugas belajar seperti; membaca buku, atau mengajarkan PR dari sekolah, atau tugas-tugas belajar  yang lainnya, dia merasa berat dan bingung.
c.       Tidak memilki daya tarik terhadap berbagai pelajaran dan mudah bosan.
Terkadang munculnya kelemahan daya konsentrasi dibarengi perilaku berlebihan atau kelemahan yang bertambah, dan membawa dampak pada lemahnya daya konsentrasi, yang tampak secara jelas pada waktu belajar. Meskipun secara terpisah, hal itu terjadi karena adanya kesulitan besar yang dimilki anak dalam menyerap pelajaran-pelajaran. Jelasnya, itu terjadi karena tidak adanya kemampuan berkonsentrasi yang lamanya sama dengan waktu memperoleh pelajaran. Untuk menangani problem ini, maka perlu melakukan program perbaikan perilaku.
2.       Pengajaran Rasulullah Melalui Bentuk Pertanyaan (Berpikir Logis/Rasional)
Metode yang biasa ditempuh Rasulullah dalam aktivitas pengajaran adalah dalam bentuk pertanyaan logis/rasional. Metode seperti ini biasanya beliau tempuh dalam rangka menyadarkan (memberi  pemahaman) seseorang tentang suatu kebenaran (yang mudah diungkap melalui cara berpikir logis).
Oleh karea itu, kepada setiap pengajar (guru), dalam beberapa kesempatan juga sangat dianjurkan untuk menempuh metode semacam itu. Yakni, menggunakan pijakan akal (mengajak para peserta didik agar berpikir logis) dalam menemukan suatu pemecahan masalah.  

B.     NILAI-NILAI KARAKTER DALAM STRATEGI PEMBELAJARAN INOVATIF  
a.       Karakter Kemandirian
           Sikap madiri adalah sikap membangun diri dan melepaskan diri dari kebiasaan manja dengan orang lain. Mandiri berarti melakukan sesuatu bersama diri sendiri. Secara sederhana, sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. Kamandirian dalam lingkup luas, adalah bagaimana seorang mampu secara lahir dan batin mengatasi segala persoalan yang dihadapinya. Baik persoalan yang terkait urusan pribadi atau kelompok.
b.      Karakter pembaharu
           Strategi inovatif dapat membantu siswa untuk berpikir merancang. Artinya, segala bentuk yang sebelumnya belum diketahui akan dapat tercipta dengan daya imajinasi yang selalu diberi stimulus berupa pertanyaan-pertanyaan baru dan proses reform atas bentuk yang tersedia mereka pelajari. Berpikir dan melakukan sesuatu secara kenyataan atau logika untuk menghasilkan cara atau hasil baru dan termutakhir dari  apa yang telah dimiliki. Mementuk karakter pembaharu, dengan harapan kelak dalam kehidupan yang sesungguhnya para peserta didik ini mampu keluar dari jerat kejumudan, baik pikiran maupun perbuatan secara nyata.
c.       Karakter Kerja keras
           Karakter kerja keras dalam kehidupan nyata adalah perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan sebaik-baiknya. Kerja keras berlandaskan pada semangat juang dan proses memandang masa depan yang cerah. Karakter ini sangat penting karena mampu menciptkan semangat optimism dalam setiap pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Kerja keras adalah sikap pantang mundur walau kesulitan dan masalah mendera bertubi-tubi. Dengan spirit kerja keras ini diharapakan peserta didik mampu meningkatkan prestasi dan kekuatan kualitas diri demi menghadapi masa depan.
d.      Karakter Percaya diri
           Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapannya. Sikap percaya diri dapat menjadikan kepuasan diri dalam memperoleh sesuatu yang dikehendakinya. Percaya diri akan membentuk keyakinan atas kemampuan melakukan sesuatu dengan sendiri. Karakter ini penting diaplikasikan ketika peserta didik menghadapi ujian. Peserta didik akan terbebas dari nyontek atau kecurangan dalam proses ujian, sebab ia mempunyai rasa percaya diri yang tinggi, sehingga perasaannya akan terbangun untuk percaya pada kekuatan diri.
e.       Karekter Keingintahuan
           Seiring dengan kebiasaan manusia adalah sifat ingin tahu. Sesuatu yang baru adalah objek vital dalam menarik rasa keingintahuan itu. Apabila sikap ini sering direspon, pengaruh positif akan muncul dalam pembiasaan dan berujung pada pembentukan karakter seseorang. Di sinilah urgensi strategi inovatif, yaitu menekankan kemunculan hal yang baru, yang sebelumnya masih awam di benak peserta didik. Karena dengan begitu, peserta didik akan merasa tertantang untuk mengetauhi segala sesuatu. Sikap dan tindakan yang selalu apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar, berupaya untuk mengetahui lebih mendalam.

C.   ASAS-ASAS STRATEGI PEMBELAJARAN INOVATIF
                    Asas pembelajaran inovatif yang dapat digunakan dalam pelaksanaan proses                                pembelajaran  segala kompetensi yang akan dicapai berdasarkan mata pelajaran
a.       Berpusat pada siswa
Asas ini menerapkam strategi pedagogi yang mengorientasikan siswa pada situasi yang bermakna. Paradigma yang menempatkan guru sebagai pusat pembelajran dan siswa sebagai objek, seharusnya diubah dengan menempatkan siswa sebagai subjek yang belajar secara aktif membangun pemahaman dengan jalan merangkai pengalaman yang telah dimiliki dengan pengalaman baru.
b.      Berbasis Masalah
Pembelajaran yang dimulai dari masalah, siswa belajar suatu konsep dan prinsip sekaligus memecahkan masalah. Dengan demikian, sekurang-kurangnya ada dua hasil belajar yang dicapai, yaitu jawaban terhadap masalah (produk) dan memecahkan masalah (proses).
c.       Terintegrasi
Dalam inovasi pembelajaran pendekatan terintegrasi lebih diharapkan dari pada pendekatan disiplin ilmu.
d.      Berbasis Masyarakat
Masyarakat adalah sumber belajar yang paling kaya. Karena dalam masyarakat segala bahan pembelajaran tersedia dari ilmu sosial sampai pada ilmu eksakta. Masyarakat merupakan cermin pembaharuan karena masyarakat selalu mengikuti perubahan zaman. Pembelajaran inovatif mengajak siswa untuk mengimplementasikan yang dipelajari dari dalam kelas ke konteks masyarakat atau sebaliknya mengambil masalah-masalah yang terjadi di masyarakat sebagai bahan untuk belajar keterampilan dan pengetahuan yang lebih dalam merupakan proses pembelajaran yang bermakna.
e.       Memberikan Pilihan
Pembelajarn harus menyediakan alternatif yang dipilih oleh siswa. Proses belajar adalah proses aktif yang harus dilakukan oleh siswa. Keterampilan psikomotor, kognitif, sosial, ketrampilan memecahkan masalah serta sikap memiliki strategi pembelajaran yang berbeda-beda untuk dapat mencapai tujuan.
f.       Tersistem
Materi membutuhkan pengetahuan sebagai prasyarat yang harus dikuasai terlebih dahulu sebelum seseorang dapat mempelajari materi tersebut. Keterampilan psikomotor bersifat prosedural, memiliki langkah-langkah yang harus dilakukan secara sekuensial sebelum dapat menuntaskannya dengan baik. Setiap langkah pengetahuan prosedural merupakan prasyarat bagi langkah berikutnya.
g.      Berkelanjutan
Setiap proses pembelajaran yang dlakukan, meletakan dasar bagi pembelajaran berikutnya. Setiap konsep yang di peroleh pada pembelajaran sebelumnya harus dirangkai secara continue dengan konsep baru yang di peroleh sehingga membentuk jalinan konsep di dalam benak seseorang. Untuk itu pembelajarans inovatif berorientasi pada pembelajaran yang berkelanjutan sampai pada tingkat kedalaman dan keluasan materi.

D.    PROSEDUR PELAKSANAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INOVATIF
            Prosedur dalam pelaksanaan strategi pembelajaran inovatif yang digunakan adalah
1.      Menemukan masalah
Dalam tahap ini masalah ditemukan untuk mempelajari strategi yang selama ini sudah ada, apa yang harus dilakukan agar terjadi pembaharuan atau inovasi yang baru sehingga proses pembelajaran tidak monoton.  Tujuan utama dalam tahap ini adalah agar guru mempelajari dan memahami dan memberikan gambaran umum berdasarkan masing-masing strategi. Dari strategi ceramah menjadi adanya pembaharuan yakni adanya papan tulis dan sebagainya.
2.      Mendiskusikan
Tahap selanjutnya yakni mendiskusikan agar mengetahui kelemahan dan kelebihan masing-masing strategi. Guru dibentuk kelompok untuk mendiskusikan masalah yang ada sehingga menemukan titik terang permasalahan yang sedang dihadapi. Untuk itu timbul ide-ide kreatif dan inovasi masing-masing guru dan menjadikan pembelajaran yang menarik bagi siswa.
3.      Menganalisis masalah
Untuk tahap ini guru disuruh untuk menganalisis masing-masing masalah strategi pembelajaran agar yang telah dibahas dalam tahap diskusi untuk menemukan kejelasan dalam memberikan inovasi baru agar pembelajaran menjadi lebih baik dan didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
4.      Diuji dan diimplemenentasikan
Inilah tahap yang terakhir, setelah melalui proses yang panjang dan ditemukan solusi yang sangat bagus maka perlu diuji dan diterapkan dalam pembelajaran, adalakah respon yang baik atau tidak, mendukung atau tidak dalam pembelajaran siswa yang bisa memilah dan memilih. Pembaharuan strategi pembelajaran juga menguntungkan bagi para guru karena tidak hanya guru yang selalu aktif tapi juga siswa dituntut untuk aktif. Guru hanya sebagai fasilitator untuk mengatur jalannya pembelajaran.

E.    VARIASI PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INOVATIF              
            Pada awal munculnya pendidikan modern, terdapat metode pembelajaran untuk menunjang keberhasilan kompetensi pendidikan. Metode  pembelajaran yang terdapat pada saat itu adalah membaca dan ceramah. Metode  ini dapat membantu pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik. Dengan metode membaca dapat  melatih peserta didik untuk dapat memilki potensi dalam membaca. Terdapat keunggulan  pada metode membaca dan ceramah yaitu dapat menanamkan pada diri peserta untuk dapat lebih menyukai dalam membaca. Selain itu, bagi peserta didik yang memiliki kemampuan dalam memahami metode membaca dan ceramah, dapat membantu dalam memperoleh pengetahuan yang diberikan oleh pendidik. Sedangkan kelemahan yang terdapat pada metode membaca dan ceramah yaitu kurangnya kesadaran guru untuk mewajibkan peserta didik dalam membaca dalam kehidupan sehari-hari, menjadikan peserta didik memilki sikap pasif, tidak semua peserta didik memilki buku pelajaran, lebih menampilkan sikap otoriter pendidik terhadap peserta didik, tidak semua siswa dapat memahami pelajaran dengan metode ceramah.
            Ketika pedidikan menerapkan metode pembelajaran melalui ceramah dan membaca yang didalamnya terdapat suatu kelebihan dan kelemahan, maka dengan semakin berkembangnya  zaman terdapat metode pembelajaran yang lebih unggul untuk digunakan didalam sebuah pendidikan. Metode pembelajaran tersebut yaitu melalui blackboard. Jika dikaitkan dengan pembelajaran fiqih, terdapat keunggulan yang terdapat pada metode pembelajaran dengan menggunakan blackboard, yaitu lebih memahamkan siswa terhadap mata pelajaran, memudahkan siswa dalam praktek menulis, bisa digunakan untuk berbagai jenjang. Sedangkan kelemahan yang terdapat didalamnya yaitu jika menulis dalam jangka waktu yang lama, maka akan menimbulkan pemborosan waktu dalam pembelajaran, tidak semua tulisan  guru dapat dibaca, ketika siswa menulis materi pelajaran terkadang terhalang oleh guru yang sedang menulis di blackboard, terlalu monoton karena tidak menimbulkan kekreatifan dari guru, dan siswa merasakan kejenuhan.
            Terdapatnya macam- macam metode pembelajaran pada saat itu, seirirng dengan adanya perkembangan  teknologi, maka muncul kembali sebuah metode canggih yaitu LCD  (Liquid Cristal Display). Metode pembelajaran LCD dapat mempermudah pembelajaran didalam kelas, sehingga siswa dapat mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru. Adapun keunggulan dalam menggunakan LCD dalam proses pembelajaran, yaitu dapat menghemat waktu, dapat dijangkau oleh jumlah siswa yang banyak, dapat menampilkan video, memberikan kemudahan bagi pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran, memperjelas penyajian yang tidak bersifat verbal, mengatasi pembatasan ruang, waktu, dan daya indera. Sedangkan kelemahan yang ada pada metode pembelajaran dengan menggunakan LCD adalah selalu membutuhkan media yang lain, seorang guru dituntut untuk mempunyai laptop, guru harus menguasai program-program yang ada di laptop, dan kesulitan dalam proses pembelajaran, jika terdapat gangguan pada aliran listrik( lampu mati).Apabila kita kaitkan penggunaan metode pembelajaran dengan LCD pada pelajaran fiqih dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Misalnya, seorang guru dalam menyampaikan materi tentang Wudhu dan Sholat dapat menampilkan video bagaimana tata cara Sholat dan Wudhu yang baik dan benar. Sehingga siswa dapat mengetahui dan mengimplementasikan cara sholat dan wudhu dengan baik dan benar dalam kehidupan sehari-harinya.
            Pada dunia pendidikan, tidak akan lepas dari adanya metode dalam pembelajaran. Para pakar teknologi pendidikan yang selalu mencari sesuatu yang baru, selalu mengharapkan akan adanya perubahan dari metode pembelajaran pada saat ini. Perlunya temuan-temuan baru yang dilakukan oleh para pakar tekonologi pendidikan, dapat memberikan kemudahan-kemudahan bagi guru untuk menyampaikan materi-materi pelajaran. Adanya sesuatu yang baru dalam metode pembelajaran juga harus dipertimbangkan untuk beberapa hal, antara lain dalam penggunaannya harus efisien, kondusif, hemat waktu, dapat menunjang pelancaran pembelajaran, dan beberapa hal yang lain yang perlu dipertimbangkan oleh para pakar pendidikan. Dari apa yang telah dijelaskan, maka kami memunculkan metode pembelajaran baru dalam dunia pendidikan, yaitu metode pembelajaran dengan menggunakan e-learning. E-learning adalah pembelajaran dengan menggunakan program-program elektronik. Terdapat kelebihan dalam e-learning pada dunia pendidikan, yaitu dapat memudahkan berkomunikasi tanpa harus bertatap muka langsung dengan  pendidik, mudah mengakses pengetahuan secara global, membuat siswa aktif dan kreatif dalam mencari- cari informasi, serta memudahkan siswa mengakses video untuk pelajaran. Apabila kita kaitkan dengan pelajaran fiqih, siswa dapat mencari video tentang tata cara sholat jenazah, cara pemotongan hewan qurban, dan lain sebagainya yang masih berkaitan dengan mata pelajaran.

F.      KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN STRATEGI PEMBELAJARAN INOVATIF
            Saat ini model pembelajaran yang sedang digalakkan adalah pembelajaran inovatif. Hal ini dikarenakan pembelajaran inovatif memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan, antara lain sebagai berikut:
1.      Pembelajaran inovatif lebih mengarah pada pembelajaran yang berpusat pada siswa.
2.      Proses pembelajaran dirancang, disusun, dan dikondisikan untuk siswa agar belajar.
3.      Menuntut kreatifitas guru dalam mengajar.
4.      Hubungan antara siswa dan guru menjadi hubungan yang saling belajar dan saling membangun.
5.      Bersifat menyenangkan (rekreatif) dan membutuhkan kreatifitas guru dalam proses pembelajaran untuk dapat membuat siswa agar aktif selama pembelajaran berlangsung sehingga lebih efektif dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
6.      Siswa adalah penerima informasi secara aktif.
7.      Pengetahuan dibangun dengan penemuan terbimbing
8.      Perilaku dibangun atas pengalaman belajar.
9.      Perilaku baik berdasarkan motivasi intrinsik.
Sedangkan kekurangan antara lain sebagai berikut:
1.      Siswa kurang aktif dalam proses belajar akan semakin tertinggal
2.      Situasi kelas kurang terkoordinir karena pusat kegiatan belajar adalah siswa.
3.      Program pembelajaran kurang terkonsep.
4.       Peran strategi pembelajaran inovatif dalam membangun karakter peserta didik

G.    PERAN STRATEGI PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM MEMBANGUN KARAKTER PESERTA DIDIK
            Seirama dengan kesesuaian penerapan paradigma pembelajaran, tidak terlepas pula dalam penetapan tujuan belajar yang disasar dan hasil belajar yang diharapkan. Tujuan belajar menurut paradigma konstruktivistik mendasarkan diri pada tiga focus belajar, yaitu:
            Fokus yang pertama adalah proses, mendasarkan diri pada nilai sebagai dasar untuk mempersepsi apa yang terjadi apabila mahasiswa diasumsikan belajar. Nilai tersebut didasari oleh asumsi, bahwa dalam belajar, sesungguhnya mahasiswa berkembang secara alamiah. Oleh sebab itu, paradigma pembelajaran hendaknya mengembalikan mahasiswa ke fitrahnya sebagai manusia dibandingkan hanya menganggap mereka belajar hanya dari apa yang dipresentasikan oleh dosen/guru. Implikasi nilai tersebut melahirkan komitmen untuk beralih dari konsep pendidikan berpusat pada kurikulum menuju pendidikan
            Berpusat pada mahasiswa. Dalam pendidikan berpusat pada siswa, tujuan belajar lebih berfokus pada upaya bagaimana membantu para mahasiswa melakukan revolusi kognitif. Model pembelajaran perubahan konseptual (Santyasa, 2004) merupakan alternatif strategi pencapaian tujuan pembelajaran tersebut. Pembelajaran yang fokus pada proses pembelajaran adalah suatu nilai utama pendekatan konstruktivstik.
            Fokus yang kedua yaitu transfer belajar, mendasarkan diri pada premis “siswa dapat menggunakan dibandingkan hanya dapat mengingat apa yang dipelajari”. Satu nilai yang dapat dipetik dari premis tersebut, bahwa belajar bermakna harus diyakini memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan dengan belajar menghafat, dan pemahaman lebih baik dibandingkan hafalan. Sebagai bukti pemahaman mendalam adalah kemampuan mentransfer apa yang dipelajari ke dalam situasi baru.
            Fokus yang ketiga ialah bagimana belajar (how to learn) memiliki nilai yang lebih penting dibandingkan dengan apa yang dipelajari (what to learn). Alternatif pencapaian learning how to learn, adalah dengan memberdayakan keterampilan berpikir siswa. Dalam hal ini, diperlukan fasilitas belajar untuk ketarampilan berpikir. Belajar berbasis keterampilan berpikir merupakan dasar untuk mencapai tujuan belajar bagaimana belajar.

BAB III
PENUTUP
            Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang dikemas oleh pebelajar atas dorongan gagasan barunya yang merupakan produk dari learning how to learn untuk melakukan langkah-langkah belajar, sehingga memperoleh kemajuan hasil belajar. Hak nilai- nilai karakter dalam strategi pembelajaran inovatif yaitu: kecerdasan, ketangguhan, kedemokratis, kemandirian, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, berorientasi pada tindakan, kerja keras, tanggung jawab, percaya diri dan keingintahuan.
            Prosedur dalam pelaksanaan strategi pembelajaran inovatif yang digunakan adalah model problem- based learning dijalankan dengan 8 langkah: Menemukan masalah, mengidentifikasi masalah, mengumpulkan fakta-fakta, Menyusun dengan sementara, menyelidiki, Menyempurnakan permasalahan yang telah didefinisikan, menyimpulkan alternative-alternatif pemecahan secara kolaboratif, menguji solusi permasalahan.

DAFTAR PUSTAKA

Abd Al-Fattah , Abu Ghuddah, Strategi Pembelajaran Rasulullah,  Yogyakarta: Tiara Wacana,2005
Murtadho,Ali, Seni Belajar Strategi Menggapai Kesuksesan Anak, Jakarta Timur: Khalifa,2006
Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif, Surabaya: Masmedia Buana Pustaka, 2009
            pkl.13.00 WIB
http://garduguru.blogspot.com/Strategi Pembelajaran Inovatif. Pkl: 12.45 WIB
http://mode blogspirit.com/ProsedurPembelajaran. Sebagaimana diakses pada 01 Januari 2012, pukul:16.45 WIB
Pkl 15.30.WIB
http:/www.google.com//PembelajaranInovatif.htm”sebagaimana diakses pada 26 desember 2011, pukul : 14.37 WIB

3 komentar:

Unknown mengatakan...

Permisi
Bagus informasi di atas,ditunggu kunjungan baliknya

fuad hasan succen mengatakan...

sippp,, semoga memberi manfaat buat para guru...

Unknown mengatakan...

info yang bagus mas. mugnkin sedikit referensi dapat melengkapi yang rumpang http://www.pakarilmu.com/2016/07/penerapan-metode-pembelajaran-inovatif.html

Alam Pikir Orang Kita

Aktivitas paling tidak di hargai di sini, salah satunya adalah berpikir. Maka jangan sekali-kali mempertontonkan hal itu di depan umum! Me...