Kamis, 15 November 2012

Berani Hidup untuk Menjadi Juara

dipublikasi KORAN JAKARTA Jumat, 09 November 2012

Buku ini berisi tentang pengalaman dan proses kreatif orang-orang luar biasa. Dari nol mereka mulai berjuang mengubah jalan hidupnya demi menjadi yang terbaik. Terbukti, para tokoh yang dibahas di dalamnya adalah orang yang dulunya diremehkan, bahkan dicaci. Namun, dengan kesungguhan, tekad, dan etos kerja sangat tinggi, pada ahirnya mereka membuktikan bahwa dirinya benar-benar pantas diakui dunia sebagai the winner.

Buku ini bertujuan menumbuhkan semangat dan refleksi hidup bagi pembaca. Dipenuhi kisah-kisah inspiratif yang mampu melahirkan kesadaran rasional bahwa kesuksesan tidak hanya bagi mereka yang berpangkat atau bernasib baik. Keberhasilan dapat diwujudkan oleh siapa pun, tak terkecuali mereka yang berada dalam keterhinaan (contemptible) atau keterbatasan (difable).

Terdiri dari 99 kisah inspiratif yang terbagi dalam delapan bagian. Di antaranya, bagian Teguh dalam Keterbatasan (18 kisah), Jenius Pengguncang Dunia (15), Kegagalan Berbuah Kesuksesan (8), Berkat Kasih Ibu dan Keluarga (12), Persahabatan yang Kokoh (10), Cinta dan Dukungan (10), Usaha dan Kerja Keras (14), dan, Ketulusan dan Kebaikan (12).

Sebuah kisah tentang keteguhan proses dicontohkan oleh Lionel Messi. Messi kecil merupakan bulan-bulanan hinaan karena penyakitan, tubuhnya pendek, dan jelek. Pada awalnya, ini membuat Messi lemah mental dan merasa tersiksa. Kendati demikian, dia berusaha mengimbangi hinaan itu dengan latihan keras. Berusaha tidak ciut nyali saat dicemooh. Bahkan dia memaksa diri untuk berani mengikrarkan diri dengan berkata "Pencemooh, pengkritik, dan penentang harus membuatku lebih memiliki tekad daripada sebelumnya." (halaman 9).

Menurut penulis, untuk menjadi the winner, seorang perlu memiliki sikap berani dan pantang menyerah. Baginya, ini adalah pijakan dasar untuk melangkah. Berani dalam arti menatap masalah bukan sebagai hambatan, melainkan sebagai tantangan untuk bisa lebih kuat dan bergairah menjemput kebahagiaan. Pantang menyerah artinya tidak mudah terbius oleh godaan sekitar, bahkan jika itu berasal dari keluarga sendiri, sahabat, dan orang-orang sekitar yang kurang sepaham dengan idealisme untuk berkorban demi kemajuan.

Dalam hal ini, yang harus dibulatkan sang juara adalah membangunkan kesadaran diri. Meyakinkan diri tentang seberapa bulat kemauan untuk menjadi yang paling utama dalam proses menyelesaikan masalah. Seseorang yang niatnya kerdil pasti akan gusar sebelum "badai" masalah yang lebih besar menghantam. Atau, bisa jadi tersantap imaji fobis dan menjadi lemah karenanya. Niat ini sangat vital sebab ia menjadi landasan pikiran untuk aksi. Kuatnya niat akan menjadi perisai yang melindungi dan mempertahankan spirit juang dari bayangan kegagalan.

Judul buku Dari Batu Menjadi Bara merupakan bahasa kias, yang secara riil bisa diinterpretasikan sebagai dari sesuatu hal yang mati menjadi hidup. Dari yang tidak bermanfaat menjadi sesuatu yang berharga. Buku ini ingin menguak kanyataan. Pada mulanya, kita tanpa kemauan dan kerja keras bukanlah apa-apa. Seperti batu yang terus diam selamanya. Tetapi, jika kita mengolah pikiran, hati, dan jiwa secara penuh, batu (tubuh) ini pun akan terbakar dan menjadi bara. Di sinilah substansi proses yang akan memancarkan sebuah pencerahan, bahwa berhasil dan menjadi juara itu bukan sebuah kebetulan, melainkan harus diciptakan.

Peresensi adalah Fuad Hasan, pemerhati buku pada FTK UIN Yogyakarta


Judul buku : Dari Batu Menjadi Bara
Penulis : Afin Murtie
Penerbit : Jogja Bangkit Publisher
Cetakan : 1, 2012
ISBN : 978-602-9431-05H
Tebal : 244 halaman

Alam Pikir Orang Kita

Aktivitas paling tidak di hargai di sini, salah satunya adalah berpikir. Maka jangan sekali-kali mempertontonkan hal itu di depan umum! Me...