Kamis, 01 September 2016

Tradisi Baik Sebelum Mengajar



Tradisi Baik Sebelum Mengajar
By Fuad Hasan



Seorang murid tiba-tiba mengajukan pertanyaan dengan nada lirih sewaktu kelas tengah tenang, “Pak, jadi guru itu sulit ngga sih?” Untuk beberapa detik, saya hanya bisa terdiam. Sejenak berdiri mematung di muka kelas, angan-angan saya menjelma bak anak-anak yang ada di balik bangku berjajar. Ya, saya seperti memuda, kembali merasakan masa duduk tenang sebagai murid yang sedang tekun belajar di bawah bimbingan guru.


“Itu pertanyaan, seperti pernah kutanyakan di masa lalu!” Batinku menjawab. Waktu seperti benar-benar berulang, Wajah guru-guru membentuk imajinasi senyuman di dalam cakrawala pikiran. Saya terigat mereka, spontan bibir bergumam: “Allahumma sholli ‘ala Muhammad.” Bersamaa sholawat itu, doaku deras nian mengalir ke samudera ketulusan guru-guruku. 


Ini dinamika usia yang tertali oleh ilmu, sanad perjuangan yang terus bersambung sebagai pewaris tradisi pengajar. Sebuah peristiwa menjadi awal mula, sebelum mulai mengajar, saya telah menyerahkan semua ilmu dan petunjuk pencerahannya kepada Allah. Setelah itu, surah Alfatihah kukirimkan untuk Gudang ilmu, Muhammad SAW, guru-guru ibu bapak, murid-murid dan ilmu itu sendiri.  


Semoga merutin, ini sebagai tradisi baik penjaga kehidupan ilmu dan kemuliaan orang-orang alim.


1 September 2016.
















Tidak ada komentar:

Alam Pikir Orang Kita

Aktivitas paling tidak di hargai di sini, salah satunya adalah berpikir. Maka jangan sekali-kali mempertontonkan hal itu di depan umum! Me...