Senin, 30 September 2019

Hakikat Eling lan Waspodo


by fuad hasan succen
Malioboro selasa wage


Hari ini adalah Selasa Wage. Bagi Anda yang paham Kejawen mestinya tahu, apa yang sedang terjadi: peredaran titik-titik kosmik, visi alam hingga pergeseran garis nasib manusia. Sekilas, sebagai petanda, background semesta telah mengejawantah pada warna yang nampak serba kehitaman.

Kalau saya Kejawen makrifatTahu sekaligus mengerti relevansinya dengan arus Islam.

Sedikit kebiasaan di Selasa Wage, pada hari ini sebagian orang memilih melengggangkan diri dari aktivitas lapangan. Menurut saya, ada was-was dan batin sir bergejolak oleh bisik rasa takut yang mendalam. Ini seperti biasa saja, namun begitu nyata pada praktik kehidupan kita. Contoh kecil pada para pedagang di Malioboro, mereka tidak buka toko hari ini.

Saya pikir, setiap manusia alamiah punya rasa takut. Karena pada hakikatnya kita adalah makhluk lemah. Dan, semua itu butuh Allah untuk tempat sandaran dan sumber keberanian.

Saya adalah bagian dari aktivis yang bergelut di bidang lingkungan hidup. Mengkampanyekan penghijauan dan ekonomi berbasis agrikultur (selanjutnya ke edupark). Maka konsekuensinya, saya harus menempuh jarak lebih kurang 70 KM untuk perjalanan mencari bahan-bahan yang diperlukan untuk itu. Melampaui gunung menembus hutan, liintisyar fil ardh, dan juga untuk pangupo jiwo.

Sepanjang perjalanan, kita sama-sama tahu, jalanan kian sesak. Banyak aksi demonstrasi mahasiswa terhadap Pemerintah, Soal RUU, pelemahan KPK, Papua, hingga menciptakan gelombang massa yang besar. Ditambah banyaknya operasi lalu-lintas “cegatan” yang juga gencar. Semua itu semakin memenuhi jalan-jalan protokol kota, membuat kita was-was.

Kita tidak ingin bangsa ini kacau. Saya selalu berharap keselamatan tidak melepaskan tangannya dari kita semua. Untuk terhindar dari ancaman marabahaya, saya memiliki suatu pegangan jimat yang juga menjadi andalan para leluhur terdahulu, yaitu: Eling lan Waspodo.

Laluhur Jawa mendapat kata Eling itu sudah ribuan tahun lamanya. Ini bukan kata buatan orang Jawa. Nabi Isa AS sendiri yang mengajari kita. Saya pernah bertanya kepada beliau: 

"Wahai Nabiyullah, Apa sejatinya makna Eling itu?"

"Eling itu Ell - ing.

Orang Ibrani (kaum Nabi Isa) menyebut Tuhan mereka dengan nama ELLY. bahwa ketika Yudas Eskariot disalib oleh orang-orang Roma, Ia hanya bisa berteriak memanggil Tuhan sekencangnya, Elly-Elly lamma sabakhtany. Tuhanku-Tuhanku, Mengapa engkau meninggalkanku...

Dari sana kita menjadi jelas. Makna hakikat Eling, tidak lain adalah Allah itu sendiri. Kita kemudian mempredikat kata Eling adalah proses mengingat Allah. Ingatlah Allah, maka Allah akan mengingatmu.

Setelah Eling kita juga mesti Waspodo. Adalah suatu turunan yang otomatis menyertai.
Pasalnya, bahaya bisa datang sewaktu-waktu dari sesama makhluk. Bisa dari manusia jahat, penyihir atau bahkan jin. Kita tidak tahu kapan dan di jalan mana begal menyerang, dukun melempar santet, hingga dhemit akan mengganggu. Tapi yang mesti kita tahu adalah sikap waspada terhadap ancaman-ancaman itu. Waspada depan-belakang, kiri-kanan dengan menghidupkan segenap kemampuan indera untuk menghindari semua keburukan terjadi.

Jika Eling adalah upaya keselamatan jalur vertikal, maka Waspada adalah keselamatan dari jalur horisontal. Dengan ini, sementara masalah ketakutan yang mendalam itu telah teratasi.


...


..

Tidak ada komentar:

Alam Pikir Orang Kita

Aktivitas paling tidak di hargai di sini, salah satunya adalah berpikir. Maka jangan sekali-kali mempertontonkan hal itu di depan umum! Me...